Ribuan Petani Mitra Bersatu Menggelar Doa Bersama Untuk Indonesia
doa ini penting agar menghasilkan Pemimpin yang amanah, santun, sederhana dan mau berkerja keras untuk rakyat
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, MAJALENGKA - Pemimpin Ponpes Al-Mizan, KH Maman Imanulhaq mengatakan, doa adalah penyokong kekuatan manusia dalam melakukan usaha-usaha positif dan konstruktif.
Doa rakyat seperti petani, pedagang, guru dan buruh, tambah Kiai Maman, sangat bermanfaat agar pemimpin bangsa bisa terus bekerja keras untuk kesejahteraan rakyat, menguatkan persatuan kesatuan bangsa dan bertanggung jawab terhadap masa depan Indonesia yang maju, mandiri dan berdaulat.
Hal tersebut ditegaskan Kiai Maman di hadapan ribuan petani dari Majalengka dan Indramayu yang hadir dalam acara “Doa Bersama Petani Mitra Bersatu Untuk Indonesia”, di Lapangan Sepakbola PG, Jatitujuh Sumber Kulon Jatitujuh Majalengka, Sabtu (23/3 2019).
Acara yang berlangsung khidmat ini dihadiri para ulama, tokoh masyarakat, Kapolres Majalengka, AKBP Maryono SIK MSi, Dandim 0617 Letkol Arm Novi Herdian, Ketua Fatayat NU Hj Upik Rofiqoh dan beberapa petinggi organ relawan Bravo 5 di antaranya Mayjen (Purn) Sumardi, Letjen (Purn) Suaedi Marasabessy dan Mayjen (Purn) Hariyono Harsono.
Doa bersama yang dipimpin oleh Ketua Jamiyyah Thoriqoh Al-Mutabaroh KH. Abdurrosyid, Pengasuh Ponpes Nursahid Kiai Odong Abdurrahman dan Kiai Ibrohim berisi rangkaian wirid Al-Quran, Doa dan diakhiri sholawat Asygil.
“Salawat Asyghil merupakan ijazah dari para kiai-kiai NU yang diamalkan bersama agar kita dapat curahan rahmat Allah dan dijauhkan dari hoaks, perpecahan, dan permusuhan. Semoga hajat demokrasi lima tahunan bangsa Indonesia yang digelar serentak pada 17 April mendatang, berjalan damai dan lancar," tutur Kyai Rosyid.
Mayjen (Purn) Sumardi menyambut baik doa bersama Para Petani dan kepala Desa ini.
“Seperti kata Kiai Maman, doa ini penting agar menghasilkan Pemimpin yang amanah, santun, sederhana dan mau berkerja keras untuk rakyat. Bukan pemimpin pemarah yang menakut-nakuti rakyatnya. Kita butuh pemimpin yang mampu NKRI dari kelompok radikal yang ingin mengganti Pancasila”, tegas Mantan Dankodiklat TNI ini.
Di akhir tausiah, Kiai Maman yang juga Caleg DPR RI Dapil Subang, Majalengka dan Sumedang ini mengajak semua yang hadir untuk datang di TPS menggunakan hak konstitusinya serta bersama-sama melawan isu adu domba, fitnah, dan hoax mengancam proses demokrasi di Indonesia.