Begini Solusi Kelistrikan di Kalimantan Utara Jangka Pendek hingga Jangka Panjang
Pemprov Kalimantan Utara bersama pemerintah tengah mempercepat realisasi investasi pembangunan PLTA Besahan di Sungai Kayan
Editor: Eko Sutriyanto
"Dari Berau ada 200 Mega Watt. Itu bisa dimanfaatkan PT PLN sebagai antisipasi jika ada kerusakan atau kekurangan daya di Kalimantan Utara," ujarnya.
Jaringan interkoneksi melalui SUTT dimulai dari Kuaro (Paser), Kariangau (Balikpapan), Samarinda, Bontang, Sangata, Kelai, Muara Wahau, Tanjung Redeb, Tanjung Selor, hingga Siemanggaris (Nunukan).
Baca: BPPT Resmi Operasikan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Bantargebang
Sedang jangka panjangnya, Pemprov Kalimantan Utara bersama pemerintah tengah mempercepat realisasi investasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Besahan di Sungai Kayan, Kabupaten Bulungan. Mega proyek tersebut akan menghasilkan daya 9.000 Mega Watt.
"Itu belum termasuk rencana investasi PLTA lain di Malinau dan Nunukan. Untuk keperluan rumah tangga saja, hanya kurang lebih 100 Mega Watt," ujarnya.
Konsumsi listrik jangka panjang ke depan akan banyak diserap di Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning. Ferdy mengatakan, produksi listrik secara makro hingga tahun 2.030an sudah mencapai 10.500 Mega Watt.
Selain untuk keperluan rumah tangga dan KIPI serta industri/usaha lainnya di daerah juga akan disuplai untuk Kota Baru Mandiri Tanjung Selor, kawasan budidaya tambak, pusat pemerintahan di Tanjung Selor, dan Kota Otonom Sebatik.
Berdasarkan catatan Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, PT PLN juga tengah melakukan pembangunan pembangkit di beberapa daerah. Semisal PLTU 2x3 di Malinau, PLTMG 2x18 Mega Watt dan PLTMG 40 Mrga Watt di Tarakan. Di Seimanggaris juga direncanakan pembangunan PLTG berkapasitas 2x20 Mega Watt. (Wil)
Attachments area
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.