Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ikan Duyung Mati Terdampar di Bahoi Minahasa Utara

Pesisir pantai Bahoi di Minahasa Utara menjadi area perlintasan dan habitat duyung namun baru kali ini menemukan ikan duyung mati

Penulis: Fine Wolajan
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Ikan Duyung Mati Terdampar di Bahoi Minahasa Utara
Istimewa Ami Raini dari Yapeka
Heboh Penemuan Duyung Mati Terdampar di Bahoi Minahasa Utara, Warga Kubur Duyung Jantan Sepanjang 2,5 Meter 

Laporan Wartawan Tribun Manado, Finneke Wolajan

TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Warga Desa Bahoi, Kecamatan Likupang Barat, Minahasa Utara heboh penemuan seekor ikan duyung yang terdampar di pinggir pantai, Jumat (29/3/2019).

Duyung berkelamin jantan ini ditemukan dalam keadaan mati, oleh warga yang sehari-harinya bekerja sebagai nelayan, sekitar pukul 06.00 Wita bernama Freki Lahamandu.

Ami Raini dari Yapeka, lembaga non-profit yang memilki spesialisasi konservasi alam dan pemberdayaan masyarakat, mengatakan saat nelayan itu menemukan duyung tersebut, ia memberitahukan hal itu ke warga lainnya yakni Dolfiance Lahading yang juga dari Yapeka.

Dolfiance ini lalu menghubungi Ami dan ia pun langsung ke lokasi. Di situ kepala desa juga langsung ke lokasi. Ami pun langsung menghubungi Balai Pengelola Sumber Daya Pesisir dan Laut Manado.

"1,5 jam setelah itu BPSPL Manado tiba di lokasi," katanya. Ami sempat melakukan pengukuran terhadap duyung tersebut yakni sepanjang 2,5 meter mulai dari moncong hingga ujung ekor.

Warga lainnya, Dolfiance Lahading mengatakan setelah mengevakuasi bangkai duyung, warga Bahoi kemudian menguburkan bangkai mamalia laut itu.

Berita Rekomendasi

"Sudah dikuburkan, ada beberapa pihak juga yang mendampingi tadi," katanya.

Baru kali ini warga Bahoi menemukan duyung terdampar dalam keadaan mati.

Pesisir pantai Bahoi di Minahasa Utara menjadi area perlintasan dan habitat duyung.

Area di Minahasa Utara banyak memiliki potensi kelautan dan perikanan, termasuk jenis-jenis yang dilindungi seperti duyung.

Beberapa lembaga lingkungan dan konservasi bekerja di area ini untuk memberikan pendidikan lingkungan dan pemahaman pentingnya upaya pelestarian jenis-jenis dilindungi.

"Tidak ada tanda-tanda kekerasan seperti terkena jerat dan tabrakan dengan kapal di tubuh duyung tadi. Mungkin itu mati secara alami karena persaingan dengan jantan lain," katanya.

Sumber: Tribun Manado
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas