Pelaku Batal Perkosa Gadis Cantik Calon Pendeta karena Menstruasi, Hasil Forensik Polisi Salah
Dua pelaku batal memerkosa calon pendeta muda karena sedang menstruasi. Sebelumnya, polisi menyampaikan hasil pemeriksaan forensik ada pemerkosaan.
Editor: Sugiyarto
Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnian Adinegara mengatakan, ada kesalahan hasil pemeriksaan forensik terhadap tubuh korban, di mana satu cairan yang dikira adalah sperma ternyata bukan.
"Setelah dicek ternyata bukan sperma. Korban ternyata hanya dicabuli oleh pelaku," kata Zulkarnain saat menggelar pres rilis di Mapolda Sumsel.
Polisi menangkap kedua pelaku kurang dari 48 jam. Pelaku pembunuhan terungkap setelah petugas sebelumnya memeriksa lima saksi termasuk NP (9) yang berhasil selamat dari insiden pembunuhan tersebut.
Dari keterangan saksi, muncul dugaan pelaku berinisial H dan N. Kepastian itu sempat dibantah oleh keduanya. Keduanya menyangkal telah menghilangkan nyawa MZ.
Namun, ada saksi lain yang rupanya melihat H dan N berada di lokasi kejadian saat nyawa MZ dihabisi.
Mereka tak bisa lagi berkutik dan langsung diamankan petugas di kawasan Air Sugihan, Kabupaten OKI, pada Rabu (27/3/2019) malam.
Pelaku membenci korban
Kapolres Ogan Komering Ilir (OKI) AKBP Doni Eka Saputra mengatakan, dari hasil pemeriksaan awal, dua pelaku tega membunuh korban karena menaruh kebencian kepada MZ.
Namun, kebencian yang dimaksud belum bisa dibeberkan pihak kepolisian kepada publik.
"Dugaannya dari info awal ada kebencian (kepada korban), tapi kebenciannya apa belum tahu. Pelakunya dua pria," kata Doni melalui pesan singkat, Kamis (28/3/2019).
Doni mengatakan, kedua pelaku tersebut ditangkap petugas pada Rabu (28/3/2019) malam. Penangkapan tersebut berawal dari keterangan para saksi yang telah diperiksa oleh penyidik.
"Pelaku tidak memiliki kedekatan dengan korban. Untuk jelasnya besok saja rilis, nanti kapolda langsung yang memberikan keterangan," ujarnya.
Asmara jadi dugaan motif para pelaku
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sumatera Selatan Kombes Pol Supriadi mengungkap, ada dugaan motif asmara saat pelaku menghabisi nyawa korban.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.