Berawal dari Senggolan di Cafe, Sumadi Tewas di Tangan 3 Pria
Hanya karena bersenggolan saat joget di Cafe Menik, sekelompok pria mengamuk dan menganiaya tamu lain hingga tewas, Minggu.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Hanya karena bersenggolan saat joget di Cafe Menik Jalan Metereologi Dusun IV Desa Tuntungan I, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, sekelompok pria mengamuk dan menganiaya tamu lain hingga tewas, Minggu (31/3/2019).
Kapolsek Pancurbatu, Kompol Faidir Chan membenarkan ada korban tewas akibat penganiayaan di Cafe Menik tersebut.
"Motifnya karena terjadi saling senggolan saat joget di cafe dalam kondisi mabuk miras," kata Kompol Faidir Chan, Senin (1/4/2019).
Kompol Faidir Chan menambahkan, pascaperistiwa itu pihaknya sudah menangkap 3 pelaku dan kini masih dalan proses pemeriksaaan.
Ketiga tersangka masing-masing, di antaranya Aditya Bayu (27) warga Jalan Aman Desa Tuntungan II Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang yang berperan memukul korban dengan menggunakan kayu broti ke arah kepala korban.
Kedua, Dimas Wiguna (22), warga Jalan Nusa indah Tuntungan Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang yang memukul korban dengan tangan kosong.
Baca: Jokowi Takjub dengan Antusiasme Masyarakat Manado Sampai Mencegat Mobilnya di Tengah Jalan
Ketiga, Rizki Surbakti (17), warga Jalan Tuntungan Gang Sekolah SD Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang.
"Para tersangka diamankan petugas setelah kejadian," ujar Kompol Faidir Chan.
Faidir menjelaskan peristiwa ini berawal saat korban Sumadi (54) warga Jalan Pasar III Glugur Rimbun Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang tak sengaja menyenggol ketiga tersangka yang saat itu sedang berjoget di Cafe Menik.
Para pelaku yang sedang dibawah pengaruh minum-minuman keras, tidak terima saat tersenggol.
Saat mereka berjoget terjadi lah senggolan antara korban dan para tersangka sehingga mengakibatkan keributan dan pemukulan di dalam cafe kemudian berlanjut hingga ke jalan raya di depan cafe.
Setelah korban tergeletak tak berdaya di dalam parit, lanjut Kompol Faidir Chan para tersangka kemudian melarikan diri.
Setelah itu datang teman korban yang bernama Kisot membawa korban ke klinik yang ada di Sei Glugur dengan menggunakan becak mesin.
Kemudian setelah itu, esoknya korban dibawa oleh keluarganya ke RS Bina Kasih.
Karena belum juga sadar kan diri dan tidak berapa lama di rumah sakit tersebut korban meninggal dunia.
"Korban dianiaya bersama-sama hingga akhirnya meninggal dunia akibat luka di kepala," jelas Faidir.
"Dari tangan para tersangka, kita berhasil menyita barang bukti balok broti yang digunakan menghantam kepala korban hingga merenggang nyawa," kata Kompol Faidir Chan. (mak/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Sumadi Tewas di Tangan Pemabuk saat Joget di Cafe Jalan Metereologi, Kepala Dihantam Broti