Tukang Tambal Ban di Pekalongan Ini Disebut Duplikatnya Iwan Fals, Ini Kehebatannya
Tak asing di telinga para penggemar tembang-tembang Iwan Fals di Pekalongan, dengan nama Wiwik Fals.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN - Tak asing di telinga para penggemar tembang-tembang Iwan Fals di Pekalongan, dengan nama Wiwik Fals.
Dia disebut-sebut sebagai fotokopi musisi legendaris pelantun lagu Bento, Virgiawan Listanto atau akrab disapa Iwan Fals.
Bahkan secara penampilan maupun suara, Wiwik Fals hampir mirip dengan sang legendaris tersebut.
Wiwik Fals bernama asli Slamet Supri Widodo (42) itu adalah warga Pekalongan Utara.
Dia adalah tokoh pendiri komunitas pecinta Iwan Fals, Orang Indonesia (OI) Pekalongan pada 2000 silam.
Hingga kini ia masih eksis menghibur masyarakat Pekalongan dan sekitarnya melalui lagu-lagu Iwan Fals.
Karena sering membawakan tembang Iwan Fals, Wiwik acap kali diminta mengisi acara, baik event musik maupun pernikahan.
"Sejak SMP saya sudah suka lagu-lagu Iwan Fals. Lulus SMA saya mencari rejeki dengan menambal ban hingga sekarang. Namun di sela-sela itu juga mengisi acara," jelasnya kepada Tribunjateng.com, Senin (1/4/2019).
Berawal dari mengajar siswa di taman kanak-kanak (TK) tentang musik, ia mencoba membawakan lagu Iwan Fals hingga mendapat apresiasi dari masyarakat.
"Awalnya mencoba membawakan lagu Iwan Fals, tapi kata orang-orang suara dan cara bermain gitar saya mirip penyanyi aslinya. Nah, dari situlah saya semakin percaya diri," katanya.
Hingga kini jadwal mengisi acara Wiwik pun dapat dikatakan cukup padat.
Bahkan dari data yang dibeberkan Wiwik Fals, sepanjang April 2019 ini sudah ada tujuh lokasi yang akan dijadikan tempatnya manggung.
"Saya tidak paham karir itu apa. Yang penting saya menjalani sebaik-baiknya. Kalaupun menjadi rezeki saya, ya saya bersyukur," paparnya.
Melalui motto hidup adalah hiburan dan yang serius adalah kematian, Wiwik ingin terus menghibur masyarakat Pekalongan dan sekitarnya.
"Walaupun banyak jadwal manggung, tapi saya tetap menjalani pekerjaan sebagai penambal ban. Kalau dibilang kaya, saya tidak kaya. Bagi saya kaya itu sederhana. Kalau bisa berbagai itu namanya kaya," terangnya.
Baginya, lagu yang diciptakan Iwan Fals bukan hanya sebuah lagu yang enak didengarkan, namun memiliki arti tersendiri.
"Liriknya sangat mengedukasi. Selain itu ada kontrol sosial juga dalam lagunya. Memang banyak yang memanggil saya Iwan Fals KW, duplikat, atau fotocopi Iwan Fals. Saya sadari dan berterima kasih. itu adalah bagian dari rezeki saya sebagai Wiwik Fals," tambahnya. (Budi Susanto)