AHY Minta Restu Ulama Jateng Agar Demokrat Kembali Bangkit
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertandang ke Kabupaten Pekalongan dan disambut oleh ribuan partisipan Partai Demokrat, di Gedung Pertemuan Umum (GPU)
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Budi Susanto
TRIBUNNEWS.COM, KAJEN - Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertandang ke Kabupaten Pekalongan dan disambut oleh ribuan partisipan Partai Demokrat, di Gedung Pertemuan Umum (GPU) Kajen, Selasa (2/4/2019).
Adapun sebelum berkunjung ke Kota Santri, AHY menyempatkan diri berkunjung ke kediaman Habib Luthfi Bin Yahya yang ada di Kota Semarang.
Dalam orasinya dihadapan ribuan masa, AHY mengungkapkan kunjungan ke Semarang dan Kabupaten Pekalongan untuk meminta restu terhadap para ulama.
"Sebelum ke Kabupaten Pekalongan saya berkunjung ke Habib Luthfi di Semarang untuk meminta restu tentang keteguhan Partai Demokrat, beliau memberikan izin agar Demokrat tetap berjuang untuk NKRI," jelasnya.
Selain itu ia juga mengemukakan, sejumlah program yang sudah dijalankan pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Program di era Presiden SBY sangat pro rakyat, dan saya gelorakan hal tersebut. Walaupun tahun 2014 mengalami kemerosotan yang sangat signifikan. Namun saya yakin atas izin para ulama, tahun ini me jadi kebangkitan bagi Partai Demokrat," katanya.
Ia menargetkan jumlah kursi pada 2014 hanya 4 kursi di DPR-RI, tahun ini bisa meningkat dua kali lipat.
"Target secara nasional kami 8 kursi DPR-RI bisa diisi Partai Demokrat, kami optimis karena Partai Demokrat punya semangat, yang diwujudkan para kader di daerah dengan komitmen mereka," imbuhnya.
Terkait isu pencalonan sebagai menteri, AHY menambahkan tidak ingin menanggapi terlalu serius sebelum Pemilu berakhir.
"Terkait adanya isu saya menjadi menteri sebenarnya saya tidak ingin berkomentar karena takut menyakiti rakyat. Namun hal tersebut merupakan realitas kompetisi politik di mana jabatan politik akan diisi dengan figur yang memiliki kapasitas dan integritas untuk menjalankan pemerintahan. Tapi akan saya tanggapi setelah berjalannya Pemilu mendatang, yang paling utama adalah Pemilu berjalan jujur dan adil," tambahnya.(*)