Korban Tsunami di Kelurahan Lere Palu Tolak Relokasi Hunian Tetap
Warga Kelurahan Lere, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, yang rumahnya rusak disapu tsunami hingga kini masih menolak untuk direlokasi.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, PALU - Warga Kelurahan Lere, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Sulawesi Tengah, yang rumahnya rusak disapu tsunami pada September 2018 silam, hingga kini masih menolak untuk direlokasi.
Pasalnya, mereka menilai, lokasi yang disiapkan oleh pemerintah sangat menyulitkan bagi mereka yang mayoritas pekerjaannya sebagai nelayan.
"Kami ini nelayan, hidup kami bergantung pada laut, kalau kita dijauhkan dari laut, kita mau bagaimana?," ujar salah satu warga Lere, Sarman Sabila kepada Tribunpalu.com, Senin (8/4/2019).
Rumah Sarman beserta isinya rata usai diterjang gelombang yang diperkirakan mencapai tinggi lebih dari 5 meter itu.
Menurut Sarman, untuk memindahkan pemukiman warga, pemerintah mestinya juga melihat dari segi potensi di wilayah itu.
Salah satunya Warga Jl Cumi-cumi, Kelurahan Lere, Palu Barat, yang masyarakatnya dominan bekerja sebagai nelayan.
"Saya dengar kita mau dipindahkan dekat Kampus Untad (Kelurahan Tondo), terus terang itu sangat menyusahkan kami," keluhnya.
Kalaupun harus berkebun, menurut Sarman, tanah yang menjadi lokasi hunian tetap itu gersang dan tidak bisa dijadikan lahan kebun.
"Kita juga pernah sekolah, jadi kita tahu sedikit itu bagaimana memindahkan penduduk," tegasnya.
Baca: Pak RT Tak Mengenal Sosok Arif Kurniawan, Pengunggah Ujaran Kebencian yang Ditangkap Polda Jatim
Senada dengan Sarman, seorang IRT, Sartina, mengungkapkan penolakannya terhadap rencana relokasi itu.
Menurutnya, keputusan pemerintah dalam menetapkan lokasi hunian tetap bagi warga Lere, hanya menambah penderitaannya sebagai korban.
"Kami menderita, jangan lagi ditambah kita punya penderitaan," keluhnya.
Sartina mengaku sangat mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi risiko bencana dengan menempatkan lokasi pemukiman yang aman.
Namun ia berharap, lokasinya bisa menjangkau pantai, karena sehariannya ia bekerja sebagai nelayan.
"Katanya dulu mau dicarikan solusi, tapi sampai sekarang tidak ada lagi pertemuan," kata dia. (Tribunpalu.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Jauh dari Laut, Korban Tsunami Kelurahan Lere Palu Tolak Lokasi Hunian Tetap