TRIBUNNEWS.COM, SUNGGUMINASA - Satuan Reserse Kriminal (Sastreskrim) Polres Gowa masih terus melakukan pendalaman terkait kasus pembunuhan pegawai Kampus Universitas Negeri Makassar (UNM), Siti Zulaeha Djafar.

Kasat Reskrim Polres Gowa, Iptu Muh Rivai mengungkapkan, Siti Zulaeha Djafar pernah menitip uang kepada Wahyu Jayadi.

Uang itu dititip Siti Zulaeha untuk pembayaran rumahnya.

Keduanya diketahui tinggal bertetangga di Perumahan Sabrina Regency, Jl Manggarupi Kabupaten Gowa.

Rumah Siti Zuleha Wahyu Jayadi hanya berjarak lima meter tanpa dibatasi pagar.

"Pembayaran rumah korban pernah melalui pihak tersangka," kata Iptu Muh Rivai di Mapolres Gowa, Senin (8/4/2019).

Baca: Pak RT Tak Mengenal Sosok Arif Kurniawan, Pengunggah Ujaran Kebencian yang Ditangkap Polda Jatim

Untuk menggali informasi tersebut, polisi berencana memanggil pihak developer Perumahan Sabrina Regency untuk dimintai keterangan.

Menurut Iptu Muh Rivai, pemeriksaan ini rencananya dijadwalkan dua hari mendatang, Rabu (10/4/2019).

"Kami akan menjadwalkan pemanggilan terhadap pihak Developer hari Rabu terkait dengan masalah pembayaran rumah korban," sambung perwira polisi dua balok ini.

Meski demikian, Iptu Muh Rivai belum menyebut jumlah nominal uang yang pernah dititip Siti Zulaeha kepada Wahyu Jayadi yang belakangan membunuhnya.

Iptu Muh Rivai juga enggan menyebut apakah pembayaran tersebut memiliki kaitan dengan pembunuhan yang dilakukan Wahyu Jayadi terhadap Siti Zulaeha.

Iptu Muh Rivai menyebut pihaknya masih terus melakukan pengembangan.

Baca: Sandang Status Decacorn Pertama Indonesia, Valuasi Go-Jek Melebihi Angka Rp 14 Triliun

Sebelumnnya, Sukri Tenri Gau, suami mendiang Siti Zulaeha menuturkan jika istrinya diajak oleh Wahyu Jayadi untuk membeli rumah di Perumahan Sabrina Regency.

Siti Zulaeha diajak tinggal bertetangga dengan Wahyu Jayadi.