Kebakaran di Banjar Anyar Kelod - Butuh 6 Jam & 17 Tanki Air Pemadam untuk Kuasai Si Jago Merah
Kebakaran di Banjar Anyar Kelod - Butuh 6 Jam & 17 Tanki Air Pemadam untuk Kuasai Si Jago Merah, Simak Ulasan lengkapnya berikut ini
Editor: Umar Agus Wijayanto
Kebakaran di Banjar Anyar Kelod - Butuh 6 Jam & 17 Tanki Air Pemadam untuk Kuasai Si Jago Merah
TRIBUNNEWS.COM, Bali - Kinerja Petugas Pemadam Kebakaran (PMK) Jembrana benar-benar diuji dalam pemadaman sebuah gudang produksi sambuk kelapa di Banjar Anyar Kelod, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo Jembrana, Senin (8/4/2019) malam.
Bayangkan saja, kebakaran gudang ini membuat puluhan personel mesti diterjunkan untuk memadamkan kobaran api.
Api pun baru bisa dinyatakan benar-benar padam dalam enam jam melakukan pemadaman hingga pembasahan titik-titik api.
Kepala Perlindungan Masyarakat Satpol PP Jembrana, I Putu Pranajaya, menyatakan, bahwa kerja ekstra keras dilakukan pihaknya.
Baca: Download Lagu MP3 20 Lagu Pop Indonesia Enak Didengar Saat Malam, Cocok untuk Pengantar Tidur
Bukan tanpa sebab. Itu dikarenakan objek kebakaran merupakan tempat produksi sabut kelapa, dimana adalah bahan yang mudah terbakar. Sehingga cukup menyulitkan pemadaman.
"Setidaknya kami melakukan pemadaman hingga enam jam dari Senin malam hingga Selasa dini hari," ucap Prananjaya, melalui sambungan seluelrnya.
Baca: Liga Champions Babak 8 Besar: Man Utd Vs Barcelona Live RCTI hingga Simak Prediksinya Berikut
Prananjaya menyebut, kebakaran terjadi pada Senin (8/4/2019) sekira pukul 21.30 Wita hingga Selasa (9/4/2019) sekira pukul 02.30 Wita. Setidaknya ada tiga armada yang diterjunkan, namun, sedikitnya menghabiskan 17 tangki air mobil pemadam.
"Kesusahannya kan memang objek adalah tempat produksi. Dan bahan yang terbakar adalah sabut kelapa yang memang mudah terbakar. Sambuk (sabut) kan memang diperjual belikan untuk fungsinya membakar ikan atau lainnya (pengganti arang)," jelasnya.
Baca: 5 Fakta Kampanye Jokowi di Solo: Dikirab Naik Kereta Kuda hingga Penampilan Nella Kharisma
Api mulai terlihat sekitar pukul 21.00 Wita saat satpam melakukan pengecekan di lokasi gudang. Terjadilah, panel listrik meledak.
Gudang pengolahan sabut kelapa itu memiliki luas 36 meter dikalikan 24 meter persegi.
Pemilik mengalami kerugian dari 54 ton sabut kelapa itu seharga Rp 300 juta.
Ditambah lagi dua mesin yang hangus dilalap si jago merah sebesar Rp 15 juta.
"Kerugian korban sekitar Rp 315 juta. Dan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu," ujarnya. (*)