Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Siswi SMP Dikeroyok 12 Siswi SMA, Hanum Rais Meminta Agar Pelaku Dipenjara

Kasus pengeroyokan siswi SMP yang diduga dilakukan oleh 12 siswi SMA di Kota Pontianak menyita perhatian banyak pihak, salah satunya Hanum Rais.

Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Siswi SMP Dikeroyok 12 Siswi SMA, Hanum Rais Meminta Agar Pelaku Dipenjara
Twitter/@hanumrais
Kasus pengeroyokan siswi SMP yang diduga dilakukan oleh 12 siswi SMA di Kota Pontianak menyita perhatian banyak pihak, salah satunya Hanum Rais. 

Kasus pengeroyokan siswi SMP yang diduga dilakukan oleh 12 siswi SMA di Kota Pontianak menyita perhatian banyak pihak, salah satunya Hanum Rais.

TRIBUNNEWS.COM - Kasus pengeroyokan siswi SMP inisial Au (14) yang diduga dilakukan oleh 12 siswi SMA di Kota Pontianak, Kalimantan Barat menyita perhatian banyak pihak.

Bahkan, saat ini publik menuntut keadilan untuk seorang siswi SMP yang dikeryok oleh 12 siswi SMA tersebut.

Hingga sore ini, tagar #JusticeForAudrey jadi trending topik nomor 1 di Twitter.

Baca: Tagar #JusticeForAudrey Jadi Trending Topic Twitter, Kasus Pengeroyokan Siswi SMP Pontianak Viral

Baca: Kronologi Siswi SMP Dikeroyok di Pontianak, Pelaku 12 Murid SMA hingga Polisi Ungkap Motif Asmara

Kebanyakan netizen menuntut agar para pelaku diberikan hukuman yang setimpal.

Hal itu juga disampaikan oleh putri Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, yakni Hanum Rais.

Ia menuntut agar para pelakunya diberikan hukuman penjara anak.

BERITA TERKAIT

Dilansir TribunnewsBogor.com dari TribunPontianak Selasa (9/4/2019), korban kini tengah menjalani perawatan.

Baca: 5 Fakta Siswi SMP di Pontianak Dikeroyok Murid SMA, Kronologi hingga Petisi #JusticeForAudrey Viral

Baca: Kronologi Siswi SMP Dikeroyok di Pontianak, Pelaku 12 Murid SMA hingga Polisi Ungkap Motif Asmara

Kejadian itu berawal saat korban dijemput oleh tiga pelaku di rumah kakeknya.

Sebelumnya, korban diminta oleh salah satu pelaku untuk mempertemukan dia dengan kakak sepupunya, P.

Korban pun menyanggupi itu, dan bersedia untuk mempertemukan pelaku dengan orang yang dimaksud.

Namun saat dijemput, ternyata pelaku tak sendiri, ia mengajak beberapa temannya.

Baca: Kasus Siswi SMP Pontianak Dikeroyok 12 Siswi SMA, Kronologi hingga Korban Sempat Diancam Pelaku

Baca: Viral Siswi SMP Dikeroyok 12 Siswi SMA, Muncul Tagar #JusticeForAudrey hingga Petisi Online

Ada empat orang lain yang kemudian membawa Au dan P ke tempat sepi di Jalan Sulawesi.

Kakak sepupu korban kemudian terlibat baku hantam dengan oknum berinisial D.

Sementara tiga teman D melakukan kekerasan terhadap Au.

Korban Au dibully, rambutnya dijambak dan disiram menggunakan air.

Baca: Kasus Siswi SMP Dikeroyok 12 Siswi SMA Viral, Hanum Rais : Kirim Para Pelaku ke Penjara Anak

Baca: Siswi SMP Dikeroyok oleh 12 Siswi SMA, Organ Intim Korban Diduga Dilukai dan Berani Lapor Usai H+7

Bahkan kepala korban dibenturkan ke aspal, dan perut korban diinjak.

Ada tiga oknum yang diduga melakukan kontak fisik dengan korban Au.

Sementara itu, ada sembilan siswi lain yang menyaksikan kejadian tersebut, sambil tertawa, tanpa berupaya menolong korban.

Korban dianiaya di dua lokasi, yakni di Jalan Sulawesi dan di Taman Akcaya.

Baca: Fakta Siswi SMP Pontianak Dikeroyok 12 Siswa SMA: Kepala Dibenturkan ke Aspal hingga 3 Aktor Utama

Baca: Siswi SMP Pontianak Dikeroyok 12 Murid SMA - Persoalan Asmara hingga Komentar di Media Sosial

Sebelum meninggalkan korban, pelaku sempat menyampaikan ancaman agar apa yang dialami korban tak mengadukan apa yang dialami.

"Ada ancaman pelaku bahwa kalau sampai mengadu ke orangtuanya, akan mendapatkan perlakuan lebih parah lagi," kata Wakil Ketua KPPAD, Tumbur Manalu, pada konferensi pers.

Menurut Tumbur Manalu, persoalan awalnya dipicu masalah cowok.

Menurut informasi yang diperoleh pihaknya, mantan pacar kakak sepupu korban ini sekarang pacaran dengan oknum pelaku penganiayaan ini.

Baca: Maling di Surabaya Ini Melakukan Aksinya karena Ingin Beli Motor, Nasibnya Nyaris Tewas Dikeroyok

Baca: Sumardi, Dituding Pelaku Begal Payudara Tewas Dikeroyok Keluarga Korban di Medan Barat

Mereka ribut di media sosial, saling komentar sehingga pelaku menjemput korban karena kesal terhadap komentar itu.

Akibat penganiayaan yang dialaminya, korban mengalami muntah.

Bahkan saat ini korban bahkan dirawat di rumah sakit dan sudah dilakukan rontgen tengkorak kepala dan dada.

Penganiayaan yang dilakukan pelaku juga membuat korban mengalami trauma.

Menurut keterangan keluarga korban, Au sering mengigau seolah-olah masih dalam penganiayaan.

Pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya permasalahan ini ke jalur hukum, untuk memberikan efek jera bagi para pelaku.

Keluarga korban juga menolak upaya mediasi yang ingin dilakukan oleh siapapun.

Tumbur Manalu menjelaskan, kejadian pengeroyokan terhadap korban yang merupakan siswi SMP tersebut terjadi dua pekan lalu.

"Kejadian dua pekan lalu, Jumat (29/3/2019) namun baru dilaporkan pada orangtuanya, hari Jumat (5/4/2019) ada pengaduan ke Polsek Pontianak Selatan. Kemudian kita dari KPAD langsung menerima pengaduan," ucap Tumbur Manalu saat memberikan keterangan di Kantor KPPAD, Senin (8/4/2019).

Baca: Maruf Amin Harapkan Tak Ada Lagi Pengeroyokan Gara-Gara Beda Pilihan Politik

Baca: Pengeroyokan di Dipatiukur Bandung Senin Malam, Korban Terkapar Alami 5 Luka, Polisi Periksa 4 Saksi

Ia menjelaskan korban tidak melapor karena mendapat ancaman dari pelaku, pelaku mengancam akan berbuat lebih kejam lagi apabila korban melaporkan pada orangtua.

"Korban merasa terintimiddasi sehingga tak berani melapor, namun setelah dilaporkan pada pihak kepolisian, pada hari itu langsung ada proses mediasi di Polsek Pontianak Selatan, proses sidiknya terhadap pelaku masih berjalan," tambahnya.

KPPAD berharap persoalan ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan, karena dengan adanya proses hukum akan memberikan dampak kemudian hari pada mereka yang masih anak dibawah umur.

Rupanya, pernyataan KPPAD ini memunculkan protes dari berbagai pihak.

Menurut banyak pihak, kasus ini tak pantas jika hanya diselesaikan secara kekeluargaan.

Publik menuntut para pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal dengan apa yang mereka lakukan.

Hal itu, menurut mereka sebagi efek jera kepada para pelaku agar tak semena-mena.

Bahkan, putri Amien Rais, Hanum Rais juga ikut berkomentar soal kasus tersebut.

Baca: Kronologi Siswi SMP Dikeroyok di Pontianak, Pelaku 12 Murid SMA hingga Polisi Ungkap Motif Asmara

Baca: 5 Fakta Siswi SMP di Pontianak Dikeroyok Murid SMA, Kronologi hingga Petisi #JusticeForAudrey Viral

Ia menuntut agar para pelaku dimasukkan ke penjara anak untuk menyelamatkan masa depan mereka.

"#JusticeForAudrey Siapapun harus mendorong agar kepolisian& seluruh penegak hukum untk tdk mengatakan ‘damai’ demi masa depan anak (para pelaku).

Justru mengirim ke penjara anak bs menyelamatkan masa depan mreka.

Sementara utk Audrey, hrs kita dorong utk terus positif pd dirinya," tulisnya, Selasa (9/4/2019).

Hanum Rais Tweet #JusticeForAudrey
Hanum Rais Tweet #JusticeForAudrey (Twitter/@hanumrais)

Sementara itu, Menurut Kanit PPA Polresta Pontianak, Iptu Inayatun Nurhasanah, pihaknya baru saja menerima limpahan berkas dari Polsek Pontianak Selatan.

Baca: Kasus Siswi SMP Pontianak Dikeroyok 12 Siswi SMA, Kronologi hingga Korban Sempat Diancam Pelaku

Baca: Viral Siswi SMP Dikeroyok 12 Siswi SMA, Muncul Tagar #JusticeForAudrey hingga Petisi Online

"Kita baru saja mendapatkan limpahan berkasnya," ucap Nurhasah saat diwawancarai, Senin (8/4/2019).

Lanjut disampaikannya dalam proses pengembangan kasus ini akan memanggil pihak orangtua korban.

"Kita akan panggil orangtua korban," pungkas Inayatun.

Saat ini korban pengeroyokan yang merupakan siswi SMP tengah mendapatkan perawatan intensif. 

Terduga pengeroyok diduga 12 pelajar tingkat SMA dan berasal dari berbagai SMA di Kota Pontianak

Bahkan saat ini, tengah dilakukan pemeriksaan bagian tengkorak kepala, dan dada untuk mengetahui trauma yang diakibatkan dari pengeroyokan tersebut.

Baca: Kasus Siswi SMP Dikeroyok 12 Siswi SMA Viral, Hanum Rais : Kirim Para Pelaku ke Penjara Anak

Baca: Siswi SMP Dikeroyok oleh 12 Siswi SMA, Organ Intim Korban Diduga Dilukai dan Berani Lapor Usai H+7

Pemeriksaan dilakukan di Unit Radiology, Rumah Sakit Mitra Medika, Senin (8/4/2019).

Sebelumnya, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono meminta pihak kepolisian dan dinas pendidikan untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap kejadian kekerasan antar sesama pelajar ini.

Ini merupakn preseden buruk terhadap dunia pendidikan yang ada di Kota Pontianak.

(TribunnewsBogor.com/Vivi Febrianti)

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Kasus Siswi SMP Dikeroyok 12 Siswi SMA Viral, Hanum Rais : Kirim Para Pelaku ke Penjara Anak

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas