BPBD Bandung Catat Korban Terdampak Banjir 37.731 Jiwa
Jumlah pengungsi di tiga kecamatan tersebut mencapai 698 kepala keluarga dengan total jiwa mencapai 2.169 orang
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mumu Mujahidin
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Warga Kecamatan Baleendah paling banyak terkena dampak banjir di Kabupaten Bandung.
Dari 14.029 KK dengan 37.731 jiwa yang terkena dampak, sebanyak 8.654 kk dengan 21.606 jiwa berasal dari wilayah itu.
Sementara di Kecamatan Dayeuhkolot sebanyak 3.005 kk dengan 9.015 jiwa dan Kecamatan Bojongsoang sebanyak 2.370 kk dengan 7.110 jiwa.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bandung Sudrajat mengatakan, jumlah pengungsi di tiga kecamatan tersebut mencapai 698 kepala keluarga dengan total jiwa mencapai 2.169.
Mereka tersebar di seluruh posko pengungsian yang ada di tiga kecamatan tersebut. Termasuk masjid-masjid setempat dan kantor-kantor RW hingga gedung olahraga setempat.
"Jumlah pengungsi di Kecamatan Dayeuhkolot sebanyak 399 kk dengan 1.254 jiwa, Kecamatan Baleendah sebanyak 168 kk dengan 530 jiwa, dan Kecamatan Bojongsoang sebanyak 131 kk dengan 385 jiwa," ungkapnya.
Baca: Seandainya Dapat Hak Asuh, Tsania Marwa Bakal Tinggalkan Dunia Keartisan
Dikatakannya banjir Kabupaten Bandung terjadi di tiga kecamatan sejak 26 Maret 2019. Hal ini disebabkan curah hujan dengan intensitas tinggi terjadi merata hampir di seluruh Bandung Raya.
"Ketinggian air sangat variatif, setiap wilayah berbeda-beda dimulai dari 10 sentimeter bahkan ada yang mencapai 220 sentimeter lebih," ujarnya.
Selain merendam belasan ribu rumah di tiga kecamatan, menurut pantauan Tribun, banjir juga melumpuhkan sejumlah akses jalan utama di tiga kecamatan.
Di antaranya Jalan Raya Dayeuhkolot di depan Masjid Ash Shofia hingga sekarang belum bisa dilalui kendaraan bermotor.
Selain itu Jalan Anggadireja Taman Kota Baleendah dan Jalan Andir-Rancamanyar juga belum bisa dialui kendaraan.
Meski demikian hari inibbanjir sudah mulai surut sejumlah akses jalan sudah bisa dialui oleh kendaraan di antaranya Jalan Bojongsoang, Jalan Dayeuhkolot-Banjaran, dan Jalan Dayeuhkolot-Moch Toha depan Metro Garmen.
"Iya sekarang memangbsudah surut tapi air masih tinggi di pemukiman warga, termasuk di sejumlah jalan juga masih ada yang belum bisa dilewati," pungkasnya. (mud)