49 dari 1.352 Pengidap TBC di Kota Cirebon Tergolong Parah, Harus Disuntik Obat Khusus Tingkat Tiga
Wasor TBC Dinkes Kota Cirebon, Dian Purbarani mengatakan, sedikitnya ada 49 pasien TBC yang mengalami resistensi obat.
Editor: Dewi Agustina
Wasor TBC Dinkes Kota Cirebon, Dian Purbarani, mengatakan seribuan kasus itu merupakan jumlah keseluruhan dari temuan jajarannya bersama mitra kerjanya.
Ia mengakui temuan terbanyak berasal dari pasien yang berobat ke RSD Gunung Jati, Kota Cirebon.
"RSD Gunung Jati kan RS rujukan dari Wilayah III Cirebon, makanya banyak temuan di situ," kata Dian Purbarani saat ditemui usai Peringatan Hari TBC 2019 di Goa Sunyaragi, Jl Brigjend Dharsono, Kota Cirebon, Jumat (12/4/2019).
Baca: Tak Percaya Hasil Visum, Keluarga dan Kuasa Hukum Tunjukkan Bukti Foto Memar yang Dialami Audrey
Ia mengatakan, dari total temuan kasus TBC itu lebih dari 50 persennya merupakan pasien yang datang ke RSD Gunung Jati.
Sementara wilayah terbanyak temuan kasus TBC di Kota Cirebon ialah Kecamatan Harjamukti.
Menurut Dian, pada 2018 tercatat sebanyak 72 kasus TBC di Kecamatan Harjamukti.
Pihaknya bersyukur karena tingkat keberhasilan penanggulangan TBC di Kota Cirebon mencapai 94,6 persen.
"Alhamdulillah tingkat keberhasilan penyembuhan pasien TBC tinggi," ujar Dian Purbarani.
Kegiatan yang dibuka Kepala Dinkes Kota Cirebon, Edi Sugiarto, tersebut juga dimeriahkan sejumlah acara.
Dari mulai senam TBC, pelepasan burung merpati, pemberian penghargaan bagi kader (penanggulangan) TBC berpresrasi dan mitra kerja, serta lainnya.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Dari 1.352 Pengidap TBC di Kota Cirebon, 49 Tergolong Parah Harus Disuntik Obat Khusus Tingkat Tiga