Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Sulteng Butuh Dana Rp 36 Triliun

Pembangunan kembali atau rehabilitasi dan rekonstruksi tersebut menyasar pada berbagai sektor, yaitu perumahan, infrastruktur, sosial, ekonomi

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Sulteng Butuh Dana Rp 36 Triliun
HandOut/Ist
Penguin Indonesia membagikan tangki air dalam program CSR bertema “Penguin Peduli” untuk bencana Palu - Donggala. Program ini merupakan hasil kerjasan Penguin Indonesia dan ACT (Aksi Cepat Tanggap), PMI (Palang Merah Indonesia) serta Dompet Dhuafa. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bencana yang terjadi di Kota Palu dan tiga kabupaten lain, Sigi, Donggala dan Parigi Moutong pada 28 September 2018 lalu menyebabkan kerugian yang luar biasa.

Total kerugian dan kerusakan akibat bencana gempabumi, tsunami dan likuifaksi di di Sulteng mencapai Rp 23,14 triliun.

Kebutuhan anggaran untuk pembangunan kembali Sulawesi Tengah (Sulteng) yang lebih baik mencapai Rp 36 triliun.

Pembangunan kembali atau rehabilitasi dan rekonstruksi tersebut menyasar pada berbagai sektor, yaitu perumahan, infrastruktur, sosial, ekonomi dan sektor lintas.

Kerugian tidak hanya dipicu oleh magnitudo gempa tetapi juga fenomena tsunami dan likuifaksi dengan skala dampak yang besar. Pada tahun anggaran 2019 ini, pemerintah provinsi mengajukan usulan sebesar Rp 3,5 trilyun untuk tahapan pemulihan pada kelima sektor tersebut.

Sementara itu, Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 2018 tentang Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Sulawesi Tengah menargetkan masa pemulihan hingga 31 Desember 2020.

Namun demikian, dalam implementasi tahapan pemulihan menghadapi isu-isu penting, seperti sebagian masyarakat belum bersedia menempati hunian sementara (huntara) karena lokasi jauh dari tempat tinggal semula, keterbatasan pasokan listrik, dan air bersih, dan kendala status tanah pada rencana pembangunan hunian tetap (huntap) di lahan relokasi.

Baca: Deklarasikankan Pemilu Damai, Bendera Sepanjang 1 KM Dibentangkan di Palu

Berita Rekomendasi

Berdasarkan data Pemerintah Provinsi Sulteng per 30 Januari 2019, jumlah korban meninggal dan hilang mencapai 4.402 jiwa, dimana, 2.685 jiwa meninggal dunia, 701 jiwa hilang dan 1.016 jiwa korban dikubur massal.

Jumlah korban meninggal di Palu terbanyak yaitu Palu 3.679 jiwa, kemudian Sigi 405, Donggala 303, dan Parigi Moutong 15. Sedangan total kerusakan rumah, kerusakan rumah dengan kategori rusak ringan, sedang, berat dan hilang mencapai 100.405 unit.

Angka tertinggi untuk kerusakan rumah adalah Palu, yaitu 42.864 unit. Hingga saat ini, Pemerintah Provinsi Sulteng masih berada pada fase transisi darurat ke pemulihan yang nanti akan berakhir pada 24 April 2019.

Perkembangan tahap pembangunan perumahan masih berfokus pada huntara yang berada di beberapa titik.

Saat ini pembangunan huntara tersebut sudah mencapai 629 unit di 69 lokasi, namun jumlah unit yang dihuni sebanyak 406 unit.

Pada sektor pendidikan jumlah kerusakan sekolah mencapai 1.299 di Palu, Sigi, Donggala dan Parigi Moutong.

Jumlah tersebut mencakup jumlah sekolah dan ruang kelas serta ruang lain di lingkungan sekolah yang terdampak. Total sekolah terdampak tertinggi teridentifikasi di Donggala sebanyak 540 fasilitas, Palu 386, Sigi 267, dan Parigi Moutong 106.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas