Pemutilasi Guru Honorer Budi Hartanto Berteriak Aku Takut Aku Takut, Ternyata Ini Pemicunya
Tetangga pelaku yang ada di sebelah timur warung nasi goreng, Sujilah mengetahui pelaku menjerit-jerit ketakutan pada malam hari
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Surya Didik Mashudi
TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Suasana mistis terjadi di warung nasi goreng Aris Sugianto, selaku salah satu pembunuh guru honorer Budi Hartanto dengan cara mutilasi.
Suasana keangkeran warung Aris Sugiarto terjadi pascatiga hari penemuan mayat dalam koper di bawah Jembatan Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, yang diketahui adalah tubuh Guru Honorer Kediri.
Pada tengah malam, Aris menjerit-jerit sendiri.
Hal itu membuat beberapa tetangga yang ada di sekitar warung tersebut datang dan mengintip Aris yang ada di dalam warung.
Peristiwa itu sontak membuat tetangga Aris curiga saat mendengar suara jeritan pembunuh guru honorer pada tengah malam.
Pelaku membuka warung nasi goreng dan masakan Malaysia di Desa Sambi, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri.
Tetangga pelaku yang ada di sebelah timur warung nasi goreng, Sujilah (65) mengetahui pelaku menjerit-jerit ketakutan pada malam hari seperti orang ketakutan.
"Pelaku sempat menjerit-jerit seperti orang ketakutan.
Baca: Peringatan Dini Gelombang Tinggi hingga 4 Meter 12-15 April 2019, Angin Kencang di Barat Lampung
Padahal di warungnya juga ada temannya.
Dia bilang wedi aku, wedi aku (aku takut- aku takut)," ungkap Sujilah menirukan teriakan pelaku kepada SURYA.co.id, Sabtu (13/4/2019).
Mengetahui ada suara ribut-ribut di warung depan rumahnya, Sujilah sempat mengintip melihat kejadian di luar dari balik kelambu rumahnya.
Sejumlah tetangga lainnya juga ada yang mengintip.
Pelaku juga terlihat sempat berlari dari warungnya ke jalan dengan ekspresi seperti orang yang ketakutan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.