Misteri Jeritan Pembunuh di Malam Ketiga Jenazah Guru Honorer Ditemukan Tanpa Kepala
Di malam ketiga setelah jasad guru honorer ditemukan tanpa kepala, pembunuhnya menjerit, lari ketakutan dari warung nasgornya.
Penulis: Y Gustaman
TRIBUNJAKARTA.COM, SURABAYA - Aris Sugianto menjerit tengah malam di rumah yang disulap sebagai warung berjualan nasi goreng.
Penasaran, warga Desa Sambi, Ringinrejo, Kabupaten Kediri, yang rumahnya berdekatan dengan warung nasgor Aris Sugianto mencoba mencari tahu.
Sujilah (65) yang rumahnya persis bersebalahan memberanikan diri mengintip dari balik kelambu rumahnya ke arah yang dikontrak Aris Sugianto.
"Wedi aku, wedi aku (aku takut, aku takut, red)," begitu Aris Sugianto berteriak seperti ditirukan Sujilah saat bercerita kepada Surya, Sabtu (13/4/2019).
Di dalam warung, Aris Sugianto tak sendiri tapi ada satu temannya. Warga sekitar malam itu sempat melihatnya lari ke jalan seperti ketakutan dikejar hantu.
Penasaran dengan jeritan malam itu, Sujilah memberanikan diri bertanya kepada Aris Sugianto keesokan harinya.
Aris Sugianto yang diketahui warga Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, itu sempat menceritakan pengalaman malam itu.
"Dia menjawab kaget karena pundaknya seperti kejatuhan kayu yang berat," kata Sujilah menjelaskan jawaban Aris Sugianto.
Jeritan Aris Sugianto malam itu, tepat tiga hari setelah mayat guru honorer asal Kediri, Budi Hartanto ditemukan di dalam koper tanpa kepala.
Diduga, Aris Sugianto ketakutan dan dibayang-bayangi rasa bersalah, bersama Ajis Prakoso, telah membunuh dan memutilasi Budi Hartanto.