Teka-teki Koper dan Pakaian Guru Honorer yang Hilang Terungkap Berkat Firasat Ibu Pelaku
Polisi mengungkap fakta bahwa korban Budi Hartanto punya hubungan spesial dengan dua pelakunya, yakni Aris dan Ajis.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEW.COM, SURABAYA - Terungkap teka-teki koper untuk membuang jasad Budi Hartanto tanpa kepala dalam kondisi telanjang dan pakaiannya yang hilang.
Jasad guru honorer asal Kediri itu ditemukan di bawah jembatan Karanggondang, Udanawu, Kabupaten Blitar, Rabu (3/4/2019) pukul 08.00 WIB.
Aris Sugianto sempat pulang ke rumah N, ibunya, yang berjarak 1,5 kilometer dari lokasi pembuangan jasad korban.
Selama ini Aris tinggal menumpang di rumah ibunya di Desa Mangunan, Udanawu, Kabupayen Blitar, Jawa Timur.
Ucapan maaf keluar dari mulut pria yang dua tahun belakangan ini baru pulang sebagai TKI di Malaysia.
"Saya baru pulang salat Subuh di masjid. Dia tiba-tiba langsung minta maaf ke saya," cerita N setelah diperiksa di Polres Blitar Kota, Jumat (12/4/2019), seperti dilansir TribunJatim.com.
Di hadapan N, Aris meminta maaf karena telah menjual kopernya seharga Rp 200 ribu untuk modalnya berjualan nasi goreng.
Memang benar, Aris membuka usaha nasi goreng di Desa Sambi, Ringinrejo, Kabupaten Kediri, tak lama membunuh Budi Hartanto.
"Bu, saya minta maaf kopernya saya jual laku Rp 200 ribu. Saya buat tambahan modal," ujar Aris menggunakan bahasa Jawa seperti ditirukan N.
Sebelum tubuhnya dibuang di Blitar, ponsel Budi Hartanto masih terdeteksi di Kediri sampai pukul 04.00 WIB.
Masih di hari yang sama, N melihat anak kedua dari tiga bersaudara itu membakar pakaian di depan rumah pukul 07.00 WIB.
N tak tahu pakaian siapa yang dibakar Aris, namun muncul dugaan milik Budi Hartanto.
Dua hari kemudian, kabar penemuan mayat tanpa kepala dan busana di bawah jembatan Karanggondang sampai ke telinga N.
Perasaan tak enak menghantui N apalagi setelah diperlihatkan oleh seseorang foto koper yang di dalamnya ada jasad Budi Hartanto.