Sebelum Gantung Diri Idkar Tulis Pesan di Balik Surat Pemilu Ibunya
Namun sebelum mengakhiri hidupnya, pemuda yang diketahui bernama Idkar Maulana (18) itu, menulis pesan terakhirnya di balik surat
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Reporter Tribun Lampung Hanif Mustafa
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Seorang pemuda nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Namun sebelum mengakhiri hidupnya, pemuda yang diketahui bernama Idkar Maulana (18) itu, menulis pesan terakhirnya di balik surat hak pilih Pilpres dan Pileg.
Peristiwa ini terjadi di rumah orangtuanya yang berada di Jalan Bumi Manti RT I LK II Kampung Baru, Labuhan Ratu, Bandar Lampung, Selasa 16 April 2019.
Dari pengamatan Tribun, pesan tersebut ditulis menggunakan pensil hitam, yang mana bertuliskan;
'Pak dik Ikar sayang kalian'
'Ikar capek nyusahin Mamak :)'
'Ikar sayang mamak'
'Semoga Septi jadi Sukses Amin'
'Gua cinta elo ka! 15'
Menurut Suhena (29) korban sendiri ditemukan dengan kondisi leher terlilit kain jarik di kamar rumah sekitar pukul 11.00 wib.
Baca: Terungkap, PNS Kemenag Sleman Membuat Video Syur Saar Liburan ke Luar Negeri
Baca: Arief Poyuono Tuding Allan Nairn Berupaya Hancurkan Nama Prabowo di Indonesia
Baca: Dua Pelaku Curanmorr Intai Korban Sambil Jualan Bakso, Sudah Bawa Kabur 8 Unit Motor di Denpasar
"Baru jam 11.30 WIB, itu tali dipotong," ungkapnya, Selasa sore.
Suhena pun menuturkan jika korban sendiri sudah menikah dan sempat tinggal dengan mertua.
"Anaknya masih kecil yang merangkak gitu, nah kayaknya ada masalah. Dia ke rumah orangtuanya di sini, sekitar dua mingguan," jelasnya.
Saat kejadian, lanjut Suhena, tidak ada orang sama sekali di rumah.
Ibu dan ayah korban sedang keluar untuk bekerja.
"Awalnya ada adeknya yang kecil masih kelas 3 SD, adiknya suruh beli rokok," ucapnya.
"Pas adiknya pulang kaget dan langsung teriak-teriak minta tolong, neneknya yang ada di samping rumah datang, dan panggil bantuan," imbuhnya.
Saat ditemukan itu, Suhena mengaku juga ditemukan surat permohonan maaf.
"Iya pesan terakhir, permohonan maaf, dibalik surat pemilihan besok punya ibunya," timpalnya.
Suhena pun menduga, korban nekat mengakhiri hidupnya lantaran permasalahan keluarga.
"Mungkin masalah rumah tangga, ya namanya umur 18 tahun istrinya juga masih kecil, paling masalah ekonomi," tandasnya.
Sementara itu, Remi (33) kerabat korban mengaku jika korban memang sedang ada konflik dengan istrinya.
"Katanya ada konflik sama istrinya. Memang dia tinggalnya di tempat mertuanya, tapi sudah beberapa minggu di sini," ucapnya.
Remi pun sempat membaca pesan terakhir korban yang ditulis dibalik hak pilih Pilpres dan Pileg milik ibunya.
"Dia ninggalin surat, isinya pak mak minta maaf sama bapak sama mamak udah nyusahin mamak," ungkapnya sembari mengingat.
"Septi mudah-mudahan sukses. Nah Septi ini adeknya yang perempuan. Di bawahnya gua cinta elo Ka, maksudnya Ka itu Riska, itu istrinya. Terus 15 itu tanggal jadian mereka kalau gak salah," jelasnya.
Remi pun menambahkan jika korban akan langsung dimakamkan sore ini juga.
"Sore ini dimakamkan langsung, masih nunggu visum di rumah sakit," tandasnya.
Sementara itu Kapolsek Kedaton Kompol Abdul Mutholib belum bisa dikonfirmasi, saat dihubungi tidak ada jawaban.(hanif mustafa)
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Diduga Ada Konflik Rumah Tangga, Ayah Muda Gantung Diri dan Tulis Pesan di Surat Hak Pilih Pemilu