Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Suku Kajang Tak Kesulitan Mencoblos di Bilik Suara, 'Banyak Caleg yang Mengajari Kami Memilih'

Cabonro mengaku tak kesulitan saat berada di bilik suara. Dia telah mengetahui siapa yang bakal dia pilih jauh sebelum hari H.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Suku Kajang Tak Kesulitan Mencoblos di Bilik Suara, 'Banyak Caleg yang Mengajari Kami Memilih'
Firki Arisandi/Tribun Timur
Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), di TPS 02 Kampung Baru, Desa Lembanna, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba, kenakan kostum ala petani. 

Di TPS tersebut juga terpajang sebuah baliho berukuran besar yang menampilkan seluruh foto petugas KPPS.

Dari informasi yang dihimpun, latar foto pada baliho tersebut adalah lahan pertanian di Dusun Kampung Baru, Desa Lembanna.

Tak selesai sampai di situ, petugas KPPS juga menyediakan baje' (kuliner tradisional), serta minuman yang dapat disantap oleh para pemilih.

Ketua KPPS TPS 02 Andi Muhammad Tasmira mengatakan dirinya sengaja mengambil tema tersebut terlebih saat ini sedang masa panen.

Namun demikian, ada harapan tersirat dalam tema tersebut.

Siapapun yang menjadi wakil rakyat, baik dari DPRD kabupaten, provinsi, DPR Repubulik Indonesia (RI), hingga presiden, diharap dapat memperhatikan kesejahteraan petani.

"Kita berharap nantinya agar dalam setiap pengambilan kebijakan senantiasa pro terhadap petani sebagai profesi yang mayoritas di Indonesia dan pada khususnya di Dusun Kampung Baru Desa Lembanna Kecamatan Kajang," harap Andi Muhammad Tasmira.

Berita Rekomendasi

Selain itu, penggunaan kostum petani dalam momentum pemilu tahun ini, sebagai wujud kontribusinya sebagai anak bangsa.

Dalam hal ini untuk melestarikan nilai-nilai adat istiadat budaya Indonesia yang majemuk di tengah hegemoni gaya pakaian modern di era globalisasi ini.

Bangsa yang besar, kata dia, adalah bangsa yang memiliki identitas nasional yang terjaga sebagai jati diri bangsa.

Salah satu identitas nasional itu adalah pakaian adat tradisional petani.

Pasalnya, anak-anak milenial mulai meninggalkan pakaian khas petani Indonesia, misalnya menggunakan caping dan tengkuluk ini.

"Momentum pemilu ini dimanfaatkan untuk mengajak generasi bangsa untuk menjaga dan melestarikan adat budaya kita," kata dia. (TribunBulukumba.com/Firki Arisandi)

Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas