Rumah Produksi Batik Milik Nadirin di Pekalongan Terbakar, Diduga Ini Penyebabnya
ebuah rumah yang digunakan untuk produksi batik yang berada di Desa Simbang Kulon GG 5, Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah terbakar
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, KAJEN - Sebuah rumah yang digunakan untuk produksi batik yang berada di Desa Simbang Kulon GG 5, Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah terbakar hebat, Selasa (23/4/2019).
Api dengan cepat membakar rumah milik Nadirin yang terletak di pemukiman padat penduduk.
Suyodo anggota Pemadam Kebakaran Kabuapten Pekalongan mendapatkan informasi dari Damkar Kota Pekalongan sekira pukul 01.30 WIB adanya kebakaran rumah yang berada di Desa Simbang Kulon.
Kemudian sekira pukul 02.00 WIB, Damkar Kabuapten Pekalongan tiba di lokasi.
Baca: Seorang Ibu Rumah Tangga Ditemukan Suaminya Tewas Terbakar di Belakang Rumah
Baca: Fakta Kebakaran Hebat di Pasar Girian Bitung- 265 Kios Habis Terbakar hingga Hujan Padamkan Sisa Api
"Sampai di lokasi kebakaran, Damkar Kota Pekalongan sudah ada di lokasi untuk memadamkan rumah yang terbakar tersebut. Armada kendaraan dari Damkar Kabupaten Pekalongan terlalu besar sehingga tidak bisa masuk ke lokasi kebakaran, akhirnya kita membantu menyuplai air ke Damkar Kota Pekalongan," kata Suyodo saat ditemui Tribunjateng.com di kantor Damkar Kabuapten Pekalongan, Selasa (23/4/2019) siang.
• Rekor MURI di Hari Kartini, PKL Alun-alun Kajen Raup Rejeki
Menurutnya, kronologis kejadian kebakaran pada saat itu, sang pemilik rumah, Nadirin lupa mematikan kompor gas saat merebus malam batik.
Tempat yang kebakaran pertama yaitu di dapur kemudian merambat ke rumah.
Beruntungnya warga setempat langsung membantu untuk mengevakuasi barang-barang yang ada di rumah tersebut.
"Api berhasil dipadamkan sekira pukul 04.00 WIB dengan menerjunkan dua armada mobil pemadam kebakaran baik dari Kabupaten maupun Kota Pekalongan. Alhamdulillah, kejadian ini tidak memakan korban jiwa hanya kerugian material sekitar Rp 150 juta," jelasnya.
Dalam pemadaman di tempat padat penduduk dan lokasinya masuk gang, Damkar Kabuapten Pekalongan terkendala karena tidak mempunyai mobil pemadam kebakaran yang bisa masuk ke gang-gang,adanya yang mobil besar.
"Apabila tadi pagi tidak ada Damkar Kota Pekalongan, kita kesulitan menuju ke lokasi kebakaran. Kita mengharapkan ada penambahan armada yang kapasitas menyimpan air 3.000 liter, karena saat ini Damkar Kabupaten Pekalongan mempunyai armada yang bisa menyimpan air 5.000 liter," jelasnya.(dro)