Mengintip Tradisi Cuci Karpet di Sungai Warga Karanganyar Jelang Ramadan
Sepuluh hari menjelang Ramadan, orang ramai mencuci karpet atau tikar masjid ataupun musala di Sungai Karangondang, Kecamatan Karanganyar.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, KAJEN - Bulan suci Ramadan menjadi bulan istimewa yang dinanti-nanti umat muslim.
Masyarakat di berbagai daerah mempunyai adat atau tradisi tersendiri untuk menyambutnya.
Seperti yang dilakukan masyarakat Kabupaten Pekalongan.
Sepuluh hari menjelang Ramadan, orang ramai mencuci karpet atau tikar masjid ataupun musala di Sungai Karangondang, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan.
Itu pun dilakukan mereka secara beramai-ramai.
Karpet atau tikar mereka angkut menggunakan kendaraan bak terbuka menuju sungai.
"Mencuci karpet masjid dan musala sudah tradisi menjelang bulan puasa," ujar Hadirin (45), takmir Musala Nurul Huda, Desa Sapugarut Gang 1, Kecamatan Buaran, Kabupaten Pekalongan saat ditemui Tribunjateng.com, Jumat (26/04/2019).
Baca: Kasus Caleg Cabul Terungkap Setelah Sang Putri Curhat kepada Guru BK
Dipilihnya Sungai Karanggondang untuk mencuci karpet, menurut Hadirin karena airnya sangat jernih, tidak terlalu dalam serta alirannya yang lambat sehingga meringankan warga saat mencuci karpet.
"Kalau dicuci di masjid, boros air, Mas. Kalau di sungai, kami tinggal bawa sabun dan sikat cuci, tidak mudah lelah," katanya.
Kegiatan mencuci karpet beramai-ramai di Sungai Karanggondang bagi sebagian warga lain juga sekaligus sebagai rekreasi.
Sehingga tak hanya orang dewasa, anak-anak pun banyak yang ikut turun ke sungai.
Tak jarang disela mencuci karpet ini mereka saling bercanda, saling menyiram air sehingga suasana menjadi ramai.
"Bisa menambah keakraban antar warga. Tidak hanya warga Sapugarut yang ada disini, warga dari Kecamatan Wonopringgo dan Kecamatan Karanganyar," tuturnya.
Baca: Salah Seorang Pelaku Sempat Gugup dan Gelisah Sebelum Meledakkan Bom Bunuh Diri di Sri Lanka
Setelah proses mencuci selesai, karpet dijemur di sekitar aliran sungai lalu diangkut kembali ke dalam kendaraan bak terbuka.
"Ada 20 lembar karpet ukuran 2x2 meter yang dicuci bersama 25 rekannya. Biasanya, karpet akan kering dalam sehari hingga dua hari, tergantung cuaca," imbuhnya. (Indra Dwi Purnomo)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Tradisi Cuci Karpet Warga Kabupaten Pekalongan, Dilaksanakan Warga Jelang Ramadan di Sungai
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.