Demi Persatuan Indonesia, Direktur TKN dan Wakil Ketua BPN Gelar Zikir di Hutan Sancang Garut
Maman dan Budi Priyo Santoso sama-sama sepakat menunggu proses Pemilu dan menyerahkan semua kepada KPU
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Direktur Relawan TKN Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin, Maman Imanulhaq dan Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Priyo Budi Santoso, menggelar ‘Zikir untuk Negeri’ di kawasan Hutan Sancang Garut, Jawa Barat, Senin (29/4 2019).
“Saya dengan Kang Maman sengaja melakukan Zikir bersama agar negeri ini kembali tenang dan damai. Kami yang berbeda harus tetap memegang prinsip ukhuwah, persaudaraan”, tutur Sekjen Partai Berkarya ini, dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com, Senin (29/4/2019).
Priyo dan Mamam sepakat bahwa Pemilu 2019 harus jadi momentum menentukan arah Indonesia yang lebih baik dan maju dengan hadirnya Presiden, Wakil Presiden dan wakil rakyat yang amanah, Jujur dan membela kepentingan rakyat.
Keduanya meyakini bahwa Bangsa Indonesia punya daya rekat yang begitu kuat sejak masa lalu.
Inilah modal agar Pilpres ini tidak menyisakan keretakan sosial yang melebar karena perbedaan pilihan politik.
Baca: Update KPU: Hingga Senin 29 Maret 2019 Tercatat 304 Petugas Pemilu Meninggal Dunia, 2.209 Sakit
Priyo menambahkan, bila elit sudah memberi contoh pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan maka tidak akan ada para pendukung capres-cawapres yang berbuat hal di luar jalur konstitusi.
Ia pun meminta KPU menjalankan proses pemilu secara jujur dan transparan agar masyarakat tenang, bersabar dan menerima hasilnya dengan legowo.
Maman setuju dengan pendapat Budi Priyo Santoso untuk sama-sama sabar menunggu proses Pemilu dan menyerahkan semua kepada KPU.
“Kita bersyukur karena pemungutan suara berjalan lancar. Terima kasih kepada rakyat Indonesia yang telah membuktikan bahwa demokrasi kita bisa berjalan dengan baik, damai dan aman”, tegas Dewan Syura DPP PKB ini.
Maman mengajak semua pihak untuk bersabar menunggu Real Count KPU dan tidak menghiraukan pernyataan maupun manuver kelompok-kelompok tertentu yang ingin membangun persepsi kegentingan atau ketegangan pasca Pemilu 2019 termasuk membuat narasi kecurangan.
Baca: Menduga Ada Kecurangan di TPS, Timses Caleg DPRD Dapil IV Lapor ke Bawaslu Pamekasan
“Kita serahkan kepada mekanisme yang ada bila menemukan kecurangan baik yang dirugikan itu pihak 01 atau 02. Lapor kekasa Bawaslu jangan ke medsos. Yang membangun narasi kecurangan sejatinya sedang melakukan kecurangan,” jelas mantan anggota DPR RI ini.
Doa untuk Anggota KPPS
Dua kubu yang berseteru di Pilpres 2019 ini sama-sama bersimpuh khusyu’ mendoakan Indonesia agar aman dan damai.
Sekaligus mendoakan anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara ( KPPS) yang meninggal dunia, yang menurut data terakhir berjumlah 272 yang wafat dan sebanyak 1.878 anggota KPPS dilaporkan sakit.
Doa yang digelar di pinggir Pantai Muara Kawasan Hutan Sancang ini dipimpin KH Asep dari Majelis 517 Cikalong Wetan Bandung dan dikuti beberapa politisi dan organ relawan dari beberapa daerah di Jagodetabek dan Jawa Barat.
“Di atas segala ikhtiar kita, doa adalah senjata orang yang beriman untuk membuka rahmah Allah sehingga Indonesia tetap damai dan para pejuang demokrasi yang dicatat sebagai sahid di jalan Allah,” ucap Kyai Asep.