Dua Pemancing yang Hilang di Pantai Coro Belum Ditemukan
Doni menceburkan diri untuk menolong Fredi yang jatuh ke laut namun keduanya hilang ditelan arus laut yang sangat besar
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Surya David Yohanes
TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG - Dua pemancing yang hilang di Pantai Coro Dusun Popoh, Desa Besole, Kecamatan Besuki, Frendi (18) dan Doni (19) hingga saat ini masih belum ditemukan.
Pihak keluarga korban telah datang ke pantai menyisir dari darat.
Sementara satu perahu milik Basarnas Pos SAR Trenggalek dan kapal milik Patkamla Pos AL Popoh menyisir dari laut.
Kakak Doni yakni Mukidi mengatakan, kedua korban masih kerabat.
"Doni adik saya, sedangkan Frendi itu masih sepupu kami," ungkap Mukidi, saat menunggui proses pencarian.
Kakak sulung Doni ini berkisah, Minggu (28/4/2019) pagi adiknya membantu orangtua memanen padi.
Baca: Team Order Ferrari Dianggap Bos Mercedes Bak Memancing di Air Keruh
Setelah selesai herek (merontokkan padi), Doni sempat membawa hasi panen pulang.
Ia kemudian disuruh juga membawa mesin pompa air penggerek alat herek untuk dibawa pulang.
"Tapi ternyata dia tak balik lagi ke sawah. Setelah saya tanya-tanya, katanya diajak Fredi mancing," sambung Mukidi.
Setahu Mukidi, Doni tidak punya hobi mancing sehingga membuatnya heran saat Doni berangkat ke laut untuk memancing.
Mukidi sempat bertanya-tanya, alat pancing siapa yang dipakai Doni.
"Apa mungkin punya orang lain, atau dia selama ini punya tapi saya tidak tahu," ucapnya.
Menjelang sore barulah Mukidi mendapat kabar, adik bungsunya dari tiga bersaudara ini hilang di laut Pantai Coro.
Baca: Warisan Kota Tua dan Pantai Destinasi Terbaik Festival Barongsai 2019
Saat itu pula Mukidi panik dan segera menuju ke loksi kejadian.
Selama menunggu proses pencarian, Mukidi terlihat gelisah.
Sering kali tatapannya kosong, seolah berpikri keras.
Beberapa kali pula dia beranjak ke arah tebing Pantai Coro, dengan dijaga beberapa kerabatnya.
Lima orang pemancing datang ke Pantai Coro, Minggu (28/4/2019) sekitar pukul 15.00 WIB.
Mereka adalah Frendi (18), Doni (19), Anggi Marselo (18), Dio Bayu Pamungkas (17) dan Choirul Anwar.
Semuanya berasal dari Desa Gedangan, Kecamatan Campurdarat.
Saat akan pindah lokasi, Frendi terpeleset dan jatuh ke laut.
Melihat temannya terjatuh, Doni menceburkan diri untuk menolong namun keduanya hilang ditelan arus laut yang sangat besar.