Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Keluarga Cendana di Prediksi Gagal ke Senayan, Ini Faktor-faktor Penyebabnya Berdasar Quick Count

Pemilu 2019 menjadi momentum keluarga besar Soeharto Presiden Kedua RI untuk kembali menunjukkan pengaruh.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Keluarga Cendana di Prediksi Gagal ke Senayan, Ini Faktor-faktor Penyebabnya Berdasar Quick Count
WARTA KOTA/ANGGIE LIANDA PUTRI
Putra sullung Presiden ke-2 Soeharto, Siti Hardijanti Rukmana, atau yang lebih dikenal dengan nama Mbak Tutut menunjukan jarinya yang telah ditandai dengan tinta usai menggunakan hak pilihnya pada Rabu (17/4/2019). Mayoritas anggota keluarga Cendana menggunakan hak pilihnya di di TPS 02 Jalan Cendana, Gondangdia, Jakarta Pusat. WARTA KOTA/ANGGIE LIANDA PUTRI 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemilu 2019 menjadi momentum keluarga besar Soeharto Presiden Kedua RI untuk kembali menunjukkan pengaruh. 

Putra bungsu Soeharto dan Mbak Tin, Tommy Soeharto mendirikan Partai Berkarya menghadapi Pemilu 2019.

Namun sejumlah anggota Keluarga Cendana diprediksi tak lolos ke Senayan pada Pileg 2019.

Hal tersebut jika berkaca pada hasil quick count yang dirilis sejumlah lembaga survei serta hasil sementara perhitungan real count yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Ada 2 putra dan putri Soeharto yang maju dalam perhelatan Pileg 2019 kali ini.

Pertama adalah Tommy Soeharto yang juga Ketua Umum Partai Berkarya.

Baca: Ratusan Petugas Pemilu 2019 Meninggal, Sandiaga Uno: KPU Jangan Kejar Tayang

Baca: Tewas Terjatuh dari Gedung Kampus, Lingizzatil Dikenal Sebagai Mahasiswi Berprestasi di FKIP Unila

Baca: Pengemudi Ojol Dikabarkan Hilang Sejak 27 April, Terakhir Terima Orderan Antar Penumpang ke Gandus

Pemilik nama lengkap Hutomo Mandala Putra ini maju melalui Dapil Papua.

Berita Rekomendasi

Satu lagi putri Seoharto yang juga maju melalui Partai Berkaya adalah Siti Hediati Hariyadi yang maju di dapil Yogyakarta.

Putri Presiden ke-2 Soeharto, Siti Hediati Hariyadi, atau yang lebih dinekal dengan nama Titiek Soeharto menunjukan jarinya yang ditandai tinta usai menggunakan hak pilihnya pada Rabu (17/4/2019). Mayoritas anggota keluarga Cendana menggunakan hak pilihnya di di TPS 02 Jalan Cendana, Gondangdia, Jakarta Pusat. WARTA KOTA/ANGGIE LIANDA PUTRI
Putri Presiden ke-2 Soeharto, Siti Hediati Hariyadi, atau yang lebih dinekal dengan nama Titiek Soeharto menunjukan jarinya yang ditandai tinta usai menggunakan hak pilihnya pada Rabu (17/4/2019). Mayoritas anggota keluarga Cendana menggunakan hak pilihnya di di TPS 02 Jalan Cendana, Gondangdia, Jakarta Pusat. WARTA KOTA/ANGGIE LIANDA PUTRI (WARTA KOTA/ANGGIE LIANDA PUTRI)

Berdasarkan hasil quick count yang dirilis sejumlah lembaga survei perolehan suara dari Partai Berkarya berada di bawah 4 persen atau gagal memenuhi ambang batas suara parlemen.

Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu mengatur keberadaan partai politik di DPR melalui para calegnya, didasarkan pada minimal perolehan suara nasional sebesar 4 persen, atau sekitar 6 juta suara secara nasional.

 Jika tidak memenuhi batas minimal itu, maka otomatis berapa besar pun suara calegnya, karena partai tak masuk DPR, maka caleg-caleg DPR Berkarya dianggap gugur.

Sementara itu melansir dari Kompas.com,  Sekretaris Jenderal Partai Berkarya, Badaruddin Andi Picunang masih tetap berharap partainya lolos dari ambangg batas parlemen,

"Soal quick count, kami menghargai itu sebagai prediksi awal dan berharap ada margin of error dua persen yang positif," ujar Sekretaris Jenderal Partai Berkarya, Badaruddin Andi Picunang kepada Kompas.com, Senin (21/4/2019).

"Sehingga, nanti real count dari KPU itu menunjukkan di atas 4 persen," lanjut dia.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas