Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wali Kota Makassar Sebut Jeneponto Cocok Jadi Ibu Kota RI

Presiden juga telah menggelar rapat soal pemindahan ibu kota negara, dan tinggal menunggu waktu untuk memilih kota mana yang tepat.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Wali Kota Makassar Sebut Jeneponto Cocok Jadi Ibu Kota RI
HandOut/Istimewa
Ilustrasi Ibu Kota Jakarta 

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Presiden Joko Widodo telah mewacanakan untuk memindahkan ibu kota negara dari DKI Jakarta ke kota yang berada di luar pulau Jawa.

Bahkan melalui sosial media, Presiden Jokowi meminta tanggapan dari masyarakat kota mana yang layak menjadi ibu kota negara pengganti Jakarta.

Menurut Jokowi, DKI Jakarta saat ini memikul dua beban sekaligus, sebagai pusat pemerintahan dan layanan publik, juga pusat bisnis.

"Apakah di masa depan kota ini masih mampu memikul beban itu? Banyak negara yang telah memikirkan dan mengantisipasi arah perkembangan negara mereka di masa mendatang dengan memindahkan ibu kota negara.

Baca: Prakiraan Cuaca BMKG 33 Kota Kamis 2 Mei 2019 Besok, Waspada Hujan Petir di Pontianak & Jayapura

Baca: Rencana Irish Bella Usai Menikah, Punya Banyak Momongan, Hijrah dan Menepi dari Dunia Artis

Contohnya Malaysia, Korea Selatan, Brasil Kazakhstan, dan lain-lain," kata Jokowi dikutip dari akun sosial media Instagram.

Danny Pomanto Paparkan 5 Inovasi Strategis Kota Makassar
Danny Pomanto Paparkan 5 Inovasi Strategis Kota Makassar (ist)

Presiden juga telah menggelar rapat soal pemindahan ibu kota negara, dan tinggal menunggu waktu untuk memilih kota mana yang tepat.

Beberapa kota di Kalimantan dan Sulawesi disebut-sebut menjadi kandidat sebagai calon ibu kota negara.

Berita Rekomendasi

Dimintai tanggapannya, Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto menyebut Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, layak menjadi ibu kota negara.

Ada beberapa alasan wali kota yang juga konsultan tata ruang ini memilih Jeneponto, salah satunya soal tingkat keamanan dari bencana.

Menurut Danny, Sulawesi Selatan, termasuk Jeneponto adalah daerah yang potensi bencana alamnya seperti gempa bumi, tergolong rendah, bahkan bisa dibilang tidak ada.

Baca: Tangannya Terjepit di Eskalator, Bocah Berusia 5 Tahun Menjerit Kesakitan di Mal Padang

Baca: Selain Sri Lanka, negara mana saja yang melarang cadar?

"Sekarang kalau kita rancang Indonesia 1000 tahun lagi, ibu kota bukan lagi di Jawa. Di sana banyak gunung api, jika meletus bisa hancur. Indonesia memiliki periodical disaster, dan berdasarkan penelitian, di Sulawesi cukup aman untuk itu," kata Danny yang ditemui di kediamannya, Jl Amirullah, Makassar, Selasa (30/4/2019).

Terkait Jeneponto, lanjut Danny, Ia melihat potensi kabupaten penghasil garam ini masuk kategori, mulai dari kondisi tanah, hingga kedalaman laut.

"Saya bukan bilang Makassar atau Sulsel yah, tapi saya bicara teori geologi. Paling bagus Jeneponto, ketinggian tanah baik, kalau ada tsunami cukup aman. Tanah kurang subur, sehingga tanah tidak mubassir dipakai membangun," ucap wali kota yang akan mengakhiri jabatannya pekan depan ini.

"Tak hanya itu, mau bikin bandara, di sana bisa, lautnya bagus untuk pelabuhan, cukup dalam. Selain itu lokasinya berada di tengah-tengah Indonesia, dari sisi pertahanan bagus. Ini analisis saya, saya punya fata geologinya lengkap," kata Danny.

Selain Sulawesi, beberapa kota di Kalimantan disebut layak jadi pengganti Jakarta sebagai ibu kota negara, namun Danny menyebut kota di sana kurang layak dilihat dari segi lokasi dan keamanan.

"Memang ada dua pulau yang tak ada gempanya, Kalimantan dan Sulsel. Kalimantan bagus, tapi banyak lahan gambut, kalau kebakaran, bisa berasap ibu kota kita. Kedua, cukup dekat perbatasan negara, ini bahaya," pungkasnya.

Meski demikian, Danny mengaku tetap mendukung sepenuhnya daerah manapun yang nantinya dipilih menjadi ibu kota negara. (Fahrizal Syam)

Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas