Polisi Sita Cat Semprot hingga Minuman Anggur dari Kelompok Berpakaian Hitam di Aksi May Day Bandung
Dari ratusan orang tersebut, polisi sudah menyita sejumlah barang. Di antaranya cat semprot, senjata nunchaku dan beberapa botol minuman anggur merah.
Editor: Dewi Agustina
Informasi yang dihimpun, mereka berjalan kaki secara bergerombol, namun di perjalanan mereka mencoreti jalan raya, dinding, hingga fasilitas umum lain.
"Tadi mereka berjalan kaki ke arah Gedung Sate dari kawasan Unpad. Di perjalanan mereka membuat kegaduhan hingga mengganggu masyarakat," ujar Sandi (45), warga sekitar Taman Panatayuda.
Seorang anggota Brimob menyebut saat kegaduhan terjadi, polisi tengah berpatroli.
"Saat mereka melihat kami, mereka langsung melarikan diri dan kami kejar," ujar dia.
Selain di kawasan Unpad, sebagian dari mereka juga ditangkap di lapangan Gasibu sebelah utara. Mereka juga disuruh membuka baju mereka.
Kendaraan Buruh Dicoret
Peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day di depan Gedung Sate diwarnai aksi pencoretan kendaraan yang mengangkut massa buruh oleh orang yang tidak bertanggung jawab, Rabu (1/5/2019).
Pencoretan kendaraan mobil dan sepeda motor tersebut dilakukan di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat saat kendaraan terparkir.
Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Jawa Barat Roy Jinto mengatakan perbuatan yang tidak terpuji tersebut akan dilaporkan kepada pihak kepolisian.
"Kepada Kapolrestabes Bandung dan Dandim sudah kami laporkan. Jangan sampai May Day dicederai oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Selalu saja ada yang mencoba memancing kami agar terprovokasi," kata Roy Jinto, Rabu (1/5/2019).
Ulah dari oknum tidak bertanggungjawab tersebut, dikatakan Roy, merupakan kejadian yang pertama kali terjadi selama May Day berlangsung.
Roy Jinto memastikan pelaku pencoretan kendaraan tersebut bukanlah dari kaum buruh.
Jika pelakunya buruh, Roy Jinto memastikan akan berkoordinasi dengan pengurus lainnya untuk menentukan sikap.
Pihaknya telah menyimpan rekaman video pencoretan kendaraan yang akan dijadikan bukti di kepolisian.
"Kami imbau, agar rekan-rekan buruh tidak terprovokasi oleh siapapun. Terdapat sekitar 25 kendaraan kami yang dicoret. Coretannya menggunakan tinta berwarna hitam dan tidak ada tulisan tertentu maupun gambar tertentu," katanya. (Tribun Jabar)