Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Beredar Video Napi Diseret, Sariani Sedih Sudah Sebulan Tak Tahu Nasib Suaminya di Nusakambangan

Sebulan sudah Sariani tidak dapat berkomunikasi dengan suaminya, Ngakan Gede Bayuna (35), yang saat ini mendekam di Lapas Nusakambangan, Jawa Tengah.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Beredar Video Napi Diseret, Sariani Sedih Sudah Sebulan Tak Tahu Nasib Suaminya di Nusakambangan
Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Ni Wayan Sariani (34) menangis ketika ditemui di kediamannya di Dusun Kangin, Desa Tusan, Banjarangkan, Klungkung, Jumat (3/2/2019). Sebulan sudah Sariani tidak dapat berkomunikasi dengan suaminya yang saat ini mendekam di Lapas Nusakambangan, Jawa Tengah. TRIBUN BALI/EKA MITA SUPUTRA 

TRIBUNNEWS.COM, SEMARAPURA - Kesedihan mendalam dirasakan Ni Wayan Sariani (34) ketika ia ditemui di kediaman sederhana di Dusun Kangin, Desa Tusan, Banjarangkan, Klungkung, Bali, Jumat (3/2/2019).

Sebulan sudah Sariani tidak dapat berkomunikasi dengan suaminya, Ngakan Gede Bayuna (35), yang saat ini mendekam di Lapas Nusakambangan, Jawa Tengah.

Air matanya lalu menetes saat mengetahui adanya video narapidana (napi) dari Bali yang diperlakukan secara kasar ketika dibawa ke Lapas Nusakambangan pada Kamis (28/3/2019) lalu.

"Saya tonton cuplikan video itu beberapa hari lalu di acara berita salah satu stasiun TV swasta. Bahkan anak saya juga nonton. Apakah wajar seorang manusia diperlakukan seperti itu? Seperti tidak punya perasaan sama sekali. Sampai saat ini saya tidak tahu bagaimana nasib suami saya," ujar Sariani dengan mata berkaca-kaca.

Sariani lalu bergeming.

Ia kembali teringat dengan tiga anaknya yang masih kecil.

Mereka merindukan sang ayah.

Berita Rekomendasi

Sudah beberapa tahun terakhir, ketiganya kehilangan sosok ayah di rumahnya karena sang ayah mendekam dipenjara akibat kasus narkoba.

Baca: Cerita Nur Asia Dampingi Sandiaga Selama Masa Kampanye: Siapkan Makanan Sehat hingga Berbagi Tugas

Putri sulungnya yang duduk di kelas 3 SD, bahkan menanyakan dengan polos apakah ayahnya ikut diborgol dan diseret-seret seperti pada cuplikan video yang saat ini tengah viral tersebut.

"Anak saya sangat kangen dengan ajiknya (ayah). Biasanya saat masih mendekam di Lapas Narkotika dan di Rutan Bangli, kami masih bisa jenguk. Anak-anak masih bisa ketemu ajiknya. Setiap putri saya melihat foto ajiknya, saya selalu sedih. Terlebih jika suami saya diperlakukan seperti dalam video itu. Setiap anak saya mau jenguk ajiknya, saya bingung mau jawab apa. Saya juga tidak mau anak saya mengetahui ajiknya diperlakukan seperti itu," ungkap Sariani.

Satiani pun mempertanyakan perlakuan dari para petugas lapas dalan video tersebut.

Ia sangat menyesalkan, bagaimana seorang manusia diperlakukan demikian dalam keadaan tangan kaki terborgol.

Tak Manusiawi, Tersebar Video Petugas Lapas Seret Para Napi Nusakambangan Saat akan Dipindahkan
Tak Manusiawi, Tersebar Video Petugas Lapas Seret Para Napi Nusakambangan Saat akan Dipindahkan (Tangkap layar Instagram.com/@insta_majenang)

Lalu diseret dalam keadaan kepala tertutup.

"Saya kurang tahu yang diseret itu suami saya atau bukan, karena kepalanya ditutup kain. Tapi apa manusiawi seperti itu? Coba saja kaki tidak diborgol, pasti mereka jalan seperti biasa. Malah diseret seperti itu, bagaimana perasaan kami sebagai keluarganya? Sangat sedih mengetahui hal ini," tuturnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas