Beberapa Hari Setelah menghajar Sang Ayah, Marselinus Ditemukan Tewas
Setelah sang anak menghajar orang tuanya dengan menggunakan alat panen sawit (dodos) di lokasi kebun sawit milik orang tuanya.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, LANDAK - Penemuan sesosok mayat di Dusun Pesayangan, Desa Raja, Kecamatan Menyuke, Kabupaten Landak pada Rabu (8/5/2019) yang sempat menghebohkan warga sekitar, pihak kepolisian temui fakta terbaru.
Diketahui, setelah sang anak menghajar orang tuanya dengan menggunakan alat panen sawit (dodos) di lokasi kebun sawit milik orang tuanya.
Berselang dua hari kemudian, sang anak pun akhirnya ditemukan tewas dalam keadaan membusuk.
Sang anak yang dimaksud, yang juga sesosok mayat yang ditemukan tersebut adalah atas nama Marselinus Matedi (31), tercatat sebagai warga Dusun Berinang Mayun, Desa Berinang Mayun, Kecamatan Kuala Behe, Kanupaten Landak.
Korban ditemukan oleh keluarganya sudah dalam keadaan tidak bernyawa, dimana tergeletak dan membusuk di bawah sebuah pohon di area perkebunan sawit milik orang lain tak jauh dari kebun sawit milik orang tuanya di Dusun Pesayangan, Desa Raja, Kecamatan Ngabang.
Baca: Menaker Hanif Dhakiri Minta Perusahaan Bisa Bayar THR Maksimal 2 Minggu Sebelum Lebaran
Baca: Menaker Hanif Dhakiri Minta Perusahaan Bisa Bayar THR Maksimal 2 Minggu Sebelum Lebaran
Baca: Ramalan Zodiak Cinta Jumat 10 Mei 2019: Virgo Jatuh Cinta pada Orang Asing, Pisces Terbayang Mantan
Pada leher Matedi yang sudah mulai hitam membusuk, terikat sebuah tali plastik berwarna hijau seukuran jari kelingking dengan panjang sekitar tiga meter.
Berawal dari cerita seorang kerabatnya Selon (40) yang tinggal di daerah Bunut Jalan Ngabang-Mungguk, yang saat itu kebetulan lewat dekat kebun sawit milik Muat (80) ayah korban, tiba-tiba mendengar adanya suara orang teriak minta tolong.
Setelah menelusuri suara teriakan tersebut, Selon terkejut mendapatkan Muat sedang mengerang kesakitan sambil memegangi kepalanya yang terluka.
Setelah ditanyakan kepada Muat, diketahui bahwa Muat diserang oleh anaknya Matedi menggunakan alat panen sawit (dodos).
Setelah melihat kedatangan Selon, Matedi segera melarikan diri.
Oleh Selon kemudian Muat dibawa ke RSUD Landak untuk mendapatkan perawatan.
Setelah kejadian tersebut, Widodo (abang kandung korban) ditemani Selon dan Miranto mencari keberadaan Matedi.
Berselang dua hari pencarian, Widodo pun mendapatkan Matedi sudah dalam keadaan tidak bernyawa dan membusuk di bawah sebuah pohon sawit diarea kebun milik orang lain.
Kemudian seorang warga segera melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Ngabang.