Kronologi Kasus Mutilasi Kasir Minimarket di Palembang, Korban Ditemukan Membusuk di Penginapan
Vera Oktaria ditemukan tewas dengan kondisi bagian tubuh tak utuh di sebuah penginapan.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Aksi pembunuhan sadis yang diwarnai dengan mutilasi kembali terjadi dan menghebohkan warga. Kali ini terjadi di Kota Palembang.
Korbannya adalah gadis bernama Vera Oktaria (21), warga Lorong Indah Karya, Kelurahan Tangga Takat, Kecamatan Seberang Ulu II, Palembang, Sumatera Selatan.
Vera Oktaria ditemukan tewas dengan kondisi bagian tubuh tak utuh di sebuah penginapan.
Kasus mutilasi ini diawali dengan penemuan mayat wanita tanpa identitas di Penginapan Sahabat Mulya di Jalan Simpang Hindoli, Kecamatan Sungai Lilin, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, penemuan mayat perempuan tersebut berawal dari kecurigaan seorang pengurus penginapan yakni Nurdin bin Arsan.
Nurdin menceritakan, pada Kamis (9/5/19), sekitar pukul 13.00 WIB dirinya sedang membersihkan dengan menyapu lantai penginapan.
Pada saat itu, ia sesekali mencium aroma bau menyengat yang sumbernya dari kamar 06.
Baca: Sandiaga Sebut Ada Dugaan Pelanggaran Penggunaan Uang Negara di Pilpres 2019
Nurdin yang merasa curiga langsung mengetuk pintu kamar dan mencoba untuk membuka pintu tersebut tapi tidak ada respon dari penghuni kamar.
Karena dikira tidak terjadi apa-apa, Nuridin langsung menghubungi orangtuanya untuk menanyakan keberadaan tamu tersebut yang tidak kembali setelah membawa kunci kamar.
"Saya curiga waktu saya bersihkan lantai mencium bau busuk, nah baru besoknya (hari ini) bau busuk itu semakin kuat langsung saya hubungi Polsek Sungai Lilin," kata Nurdin.
Baca: Sebelum Tewas Termutilasi, Kasir Minimarket Vera Oktaria Mengaku Kangen Suara Sahabatnya Mengaji
Kemudian, ia pun terkejut melihat seorang wanita tanpa busana sudah tewas di dalam kamar tersebut.
"Setelah pihak polsek Sungai Lilin datang, kamar tersebut baru dibuka. Ditemukan sesosok wanita di atas ranjang dalam keadaan tanpa busana dengan kondisi tangan terpotong, jenazah sudah membengkak ditutupi dengan selimut," ujar Nurdin.
Baca: Kementerian Hukum dan HAM Cabut Surat Pencegahan Terhadap Kivlan Zen
Akhirnya, identitas jenazah tersebut pun diketahui sebagai Vera Oktaria setelah dilakukan tes DNA.
Kabid Humas Polda Sumatera Selatan Kombes Supriadi mengatakan, korban dikabarkan hilang selama tiga hari, sebelum akhirnya ditemukan tewas dengan kondisi bagian tubuh tidak utuh di penginapan.
"Identitasnya sudah kita ketahui. Semalam keluarganya melapor bahwa korban sudah hilang. Setelah dilakukan tes DNA ternyata cocok," kata Supriadi, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Sabtu (11/5/2019).
Supriadi mengatakan, selain tes DNA, pencocokan wajah korban juga dilakukan. Dari kondisi jenazah, korban masih bisa dikenali oleh keluarganya.
• Pengacara Kivlan Zen Bantah Kliennya Hendak ke Luar Negeri Saat Dicegah di Bandara
"Kondisinya belum terlalu rusak. Karena hasil tes sudah positif kita meyakini bahwa korban adalah Fera," ujarnya.
Setelah identitas korban terungkap, tim khusus yang dibentuk oleh Kapolda Sumsel kini tengah bergerak untuk mencari pelaku yang tega membunuh korban. Pihak keluarga dari Fera pun kini sedang dimintai keterangan lebih lanjut terkait kasus tersebut.
Jenazah korban kemudian dimakamkan di TPU Nagaswidak, Sabtu (11/5/2019).
Sebelum tragedi pembunuhan itu terungkap, seorang rekan kerja Vera Oktaria, Dwi, menjelaskan bahwa korban baru mulai bekerja di Indomaret pada tanggal 1 Mei 2019.
"Sebelumnya korban menjadi karyawan di Indomaret Merdeka selama beberapa bulan, kemudian pindah ke sini, dan terakhir bekerja di sini pada tanggal 7 Mei" kata Dwi Ananda, rekan kerja Indomaret.
Nah, pada Selasa (7/5/2019) malam, Vera Oktaria pamit pulang karena jam kerjanya sudah berakhir.
• Paula Verhoeven Pilih Tak Puasa Demi Kesehatan Kandungan, Sikap Baim Wong Sejalan dengan Dokter
Namun menurut penuturan rekannya tersebut, sekitar satu jam setelah Vera Oktaria pergi, sang ayah datang ke tempat kerjanya untuk mencari keberadaan Vera Oktaria.
"Waktu malam itu, korban pamit pulang pukul 23.30 kemudian sekitar jam 00.30 ayahnya datang menanyakan korban belum sampai di rumah," ucap Dwi.
Korban yang dikenal oleh rekan-rekannya sebagai pribadi yang pendiam itu, meminta izin pulang lebih dulu kepada kepala toko.
Dwi juga menceritakan, sebelum Vera Oktaria pulang, ada seseorang yang meneleponnya berulang kali.
"Malam itu saya mendengar telepon korban berdering kurang lebih 10 kali, terdengar korban mengangkat telepon dan berkata 'tidak bisa, tidak bisa' namun masih saja terdengar bunyi handphone-nya hingga dia pulang bekerja," ujar Dwi.
Ia mengatakan, korban terlihat pulang menggunakan sepeda motornya sendirian tanpa ada yang menjemput.
• Tersangka Mutilasi Guru Honorer Budi Mungkin Bertambah, Dia Tahu Tapi Tak Lapor Polisi, Ini Sosoknya
Dugaan Pelaku
Dugaan kuat sementara pelaku pembunuhan kejam ini ialah kekasih dari korban.
Hal ini disampaikan Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Supriadi.
"Sementara dugaan awal kekasihnya dari informasi yang didapat dia masuk bersama seorang laki-laki dugaan kuat pacarnya di penginapan tersebut. Tapi kita masih selidiki dan cari betul infomasi yang akurat," katanya Sabtu (11/5/2019).
Lebih lanjut ia mengatakan saat ini Jatanras Polda Sumsel sudah saling berkoordinasi dengan Polres Musi Banyuasin (Muba) untuk melakukan penyelidikan.
"Kita juga memperoleh data- data info dari Polres Muba. Kita juga sudah koordinasi terkait data yang didapat dari hotel tempat mereka menginap. Selanjutnya kita sudah menurukan jatarnas polda dan bekerjasaa sama dengan Polres Muba untuk melakukan penyelidikan," ungkapnya.
• VIDEO Detik-detik Reka Ulang Mutilasi Guru Honorer dari Hubungan Intim Hingga Pelaku Diteriaki Kejam
Kesedihan Keluarga
Suhartini (50) ibu kandung dari almarhum Vera Oktaria sempat tak ingin percaya bahwa mayat yang dimutilasi itu adalah anak gadisnya.
Ia yakin setelah ia melihat langsung kondisi fiisik mayat dan ada cicir-ciri fisik pada mayat tersebut yang menegaskan bahwa itu Vera. Terutama anting-anting dan bekas luka di tangan.
Suhartini (50) ibu kandung Vera Oktaria tak kuasa menahan tangis menanggung kesedihan karena telah kehilangan putri bungsunya untuk selama-lamanya.
Seperti diketahui sebelumnya, Vera Oktaria merupakan perempuan yang dimutilasi dan ditemukan di kamar Penginapan Sahabat Mulia di Jalan PT Hindoli RT 05 RW 03 Kelurahan Sungai Lilin Kecamatan Sungai Lilin Muba, Sabtu (11/5/2019).
Raut kesedihan terlihat jelas di wajahnya Tini, panggilan akrab ibu kandung almarhumah Vera Oktaria.
Matanya sembab dan air mata masih menetes di pipinya, seakan mengungkapkan betapa dalam kesedihan yang dirasakan ibu empat orang anak ini.
Bahkan Tini, tidak sanggup mengantar jenazah Vera ke tempat peristirahatannya yang terakhir di tempat pemakaman umum (TPU) Naga Swidak Plaju kota Palembang.
• Senyum Kaesang Pangarep Disebut Mirip Pemeran Tukang Cilok, Komentar Putra Jokowi Tuai Perhatian
Warga Jalan Tangga Takat Lorong Indah Karya Plaju kota Palembang ini hanya terduduk lemah di rumahnya dengan ditemani pihak keluarga, kerabat dan tetangga yang terus bergantian menghiburnya.
"Biarlah disini saja," ujar Tini dengan suara lesu saat ditanya pihak keluarga apakah akan ikut ke pemakaman,Sabtu (11/5/2019).
Pada Tribunsumsel.com, Tini mengungkapkan saat pertama kali mengetahui kabar penemuan mayat yang diduga Vera, dia mengaku sempat tidak ingin percaya dengan kabar tersebut.
"Saya harapnya itu bukan anak Vera. Saya maunya dia masih hidup, sehat dan bisa kembali ke rumah dalam keadaan selamat,"ujar Tini dengan berurai air mata.
Namun nasib berkata lain, berdasarkan beberapa ciri-ciri yang ditemukan di tubuh jenazah. Semua itu menguatkan kenyataan bahwa jenazah tersebut adalah Vera.
"Tapi waktu saya ke rumah sakit, saya lihat anting-anting, ikat rambut sama ada luka di jarinya, sama seperti punya Vera. Jadi ya sudah itu memang dia,"ujarnya dengan suara lesu.
Pantauan Tribunsumsel.com di rumah duka terlihat sanak keluarga, tetangga dan rekan-rekan yang juga ikut larut dalam suasana kesedihan.
Penulis: Vivi Febrianti
Sumber: Kompas.com/Tribunpekanbaru/Tribunsumsel)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.