5 Fakta Kasus Mutilasi di Malang, Ditemukan 3 Pesan Rahasia hingga Tato di Telapak Kaki Korban
5 Fakta kasus mutilasi di Malang, ditemukan tiga pesan rahasia hingga tato yang tertulis di kaki korban.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Daryono
5 Fakta kasus mutilasi di Malang, ditemukan tiga pesan rahasia hingga tato yang tertulis di kaki korban.
TRIBUNNEWS.COM - Simak fakta kasus mutilasi di Malang, ditemukan tiga pesan rahasia hingga ada tato tertulis di telapak kaki korban.
Warga Kota Malang, Jawa Timur digegerkan dengan penemuan potongan tubuh manusia.
Mayat korban mutilasi tersebut ditemukan di parkiran lantai dua gedung bekas Matahari Department Store di Pasar Besar Kota Malang pada Selasa (14/5/2019) pukul 13.30 WIB.
Dirangkum Tribunnews dari Surya Malang, berikut fakta kasus mutilasi di Malang, Jawa Timur :
Baca: Kasus Temuan Mayat Terbakar di Mojokerto, Korban Sempat Hilang Kontak Sejak Minggu Sore
1. Awalnya dikira bangkai tikus
Mayat korban mutilasi ditemukan pada Selasa siang oleh pemilik toko yang berada di sekitar lokasi.
Seorang saksi, Trisno Harianto, mengatakan penemuan mayat tersebut bermula saat ia mencium bau busuk.
Awalnya, pedagang setempat mengira bau busuk tersebut berasal dari bangkai tikus.
Karena sangat menyengat, ia bersama pedagang lainnya sepakat naik ke atas untuk mengecek.
"Warga mengira ada bangkai tikus karena bau busuk sekali. Ternyata ada potongan kaki dan tangan," kata Trisno di lokasi kejadian, Selasa (14/5/2019).
Baca: UPDATE TERKINI Temuan Mayat Korban Mutilasi di Pasar Besar Malang, Misteri Tato hingga Pesan Aneh
2. Kaki, tangan, kepala, dan tubuh mayat ditemukan terpencar
Penemuan mayat korban mutilasi di Pasar Besar kemudian dilaporkan ke Polres Malang Kota.
Dari hasil oleh Tempat Perkara Kejadian (TKP), Polres Malang Kota berhasil mengumpulkan potongan tubuh yang terdiri dari tangan, kaki, kepala, dan tubuh.
Trisno Harianto yang merupakan saksi mata mengungkapkan pedagang Pasar Besar pertama kali menemukan potongan kedua kaki dan tangan di tangga sisi timur gedung bekas Matahari Department Store.
Baca: Gara-gara DP Lihai Kabur dari Kejaran, Polisi Mengaku Kasus Mutilasi Vera Oktaria Belum Ada Kemajuan
"Kalau kaki agak dekat berhimpitan. Tangannya terpisah. Tapi masih di satu lokasi," ujarnya.
Sementara pihak kepolisian menemukan tubuh korban di kamar mandi.
Sedangkan kepala korban ditemukan terbungkus plastik hitam dan putih di tangga bagian tengah.
Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri menyebutkan korban mutilasi yang ditemukan di Pasar Besar berjenis kelamin perempuan.
Korban diperkirakan berusia sekitar 34 tahun.
3. Ditemukan pesan rahasia
Tiga pesan rahasia ditemukan di lokasi penemuan mayat korban mutilasi di Pasar Besar Kota Malang pada Selasa (14/5/2019) siang.
Pesan tersebut ditulis di media berbeda.
Satu pesan ditulis di secarik keras menggunakan tinta merah, sementara dua lainnya tertulis di tembok.
"Ada tiga tulisan dan sudah kami amankan sebagai barang bukti," kata Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri.
Baca: Melacak Jejak Prada DP Terduga Pemutilasi Vera Oktaria, Polisi Sebar Anggota Hingga Jatim
Pesan yang tertulis di kertas menyebut tentang keruwetan.
Sementara dalam tulisan lain, berbunyi hal sama dan mengatakan orang jahat akan mendapat balasan dari perbuatannya.
4. Dugaan eksekusi mutilasi
Meski masih satu lokasi, potongan tubuh korban mutilasi di Kota Malang ditemukan di tempat berbeda.
Potongan kaki dan tangan ditemukan di tangga timur gedung bekas Matahari Department Store di Pasar Besar.
Sementara tubuh korban ditemukan di kamar mandi dan kepalanya di tangga tengah.
Diduga, eksekusi pembunuhan terhadap korban dilakukan di kamar mandi.
Meski begitu, Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri mengungkapkan pihaknya masih akan melakukan penyelidikan.
5. Tato di telapak kaki korban
Selain pesan rahasia, polisi juga menemukan tato berupa tulisan di telapak kaki korban.
Baca: Ini Konflik Cinta Prada DP dan Vera Oktaria yang Berujung Penyiksaan, Mutilasi dan Pembunuhan Sadis
Tato berupa tulisan di kedua telapak kaki korban berbunyi berbeda.
Di kaki kiri korban, tato tertulis 'Sugeng'.
Sementara kaki kanan, 'Bertemu dengan keluarga Gereja Comboran bersama saudara'.
"Betul ada tanda permanen seperti tato di telapak kaki. Tulisannya berbeda kaki kiri dan kanan," ungkap Iptu Subandi ketika ditemui di Instalasi Kedokteran Forensik RS Saiful Anwar Kota Malang, Selasa (14/5/2019).
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)