Dinilai Mengganggu Ketenangan, Sahur On The Road di Tulungagung Dikeluhkan Warga
Namun kegiatan Sahur On The Road pada Ramadan tahun ini mendapat protes meluas dari warga Tulungagung, Jawa Timur.
Editor: Januar Adi Sagita
TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG- Tradisi Sahur On The Road (SOTR) selalu muncul di setiap bulan Ramadan.
Biasanya, Sahur On The Road diisi dengan kegiatan adu kreatif, seperti musik patrol.
Namun kegiatan Sahur On The Road pada Ramadan tahun ini mendapat protes meluas dari warga Tulungagung, Jawa Timur.
Sebab Sahur On The Road tahun ini lebih banyak menggunakan perangkat pengeras suara di atas truk.
Di sepanjang kendaraan, mereka memutar musik sangat keras, hingga menggetarkan kaca-kaca rumah yang dilalui.
Di belakang truk pengangkut perangkat pengeras suara ini, ada puluhan sepeda motor yang mengikuti.
Mobil layaknya sebuah konser musik ini mulai beroperasi pukul 02.00 WIB, bahkan sebelum pukul 02.00 WIB.
Kapolres Tulungagung, AKBP Tofik Sukendar, mengatakan, bukannya merasa terbantu, warga banyak yang mengaku terganggu dengan mobil dengan suara menggetarkan ini.
Sebab pada umumnya membangunkan orang sahur baru dimulai pukul 03.00 WIB.
AKBP Tofik Sukendar mengakui ada keluhan terkait Sahur On The Road mobil full music ini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.