Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Hairul Anas Suaidi Pencipta Robot Pemantau Sistem KPU, Ternyata Keponakan Tokoh Nasional

Kisah Hairul Anas Suaidi Pencipta Robot Pemantau Sistem KPU, Ternyata Keponakan Tokoh Nasional

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Kisah Hairul Anas Suaidi Pencipta Robot Pemantau Sistem KPU, Ternyata Keponakan Tokoh Nasional
TRIBUNMADURA/IST
Kisah Hairul Anas Suaidi Pencipta Robot Pemantau Sistem KPU, Ternyata Keponakan Tokoh Nasional 

TRIBUNNEWS.COM, PAMEKASANHairul Anas Suaidi (43), warga Dusun Rongrongan, Desa Plakpak, Kecamatan Pegantenan, Pamekasan, yang mendadak viral di dunia maya dan ramai menjadi perbincangan, karena berhasil menciptakan robot pemantau sistem IT KPU RI, semasa kecil, kehidupanya sama dengan anak-anak sebaya.

Anas, panggilan anak bungsu tiga bersaudara pasangan suami istri almaruhum Sarim dan Daifah (Daifah, kakak kandung Mahfud MD, mantan Ketua MK), ketika masih duduk di bangku SD, suka bermain layang-layang bersama teman-temannya di desanya.

Baca: Ini Alasan Pelaku Siram Air Panas ke PRT, Polisi Tetapkan Majikan dan Satpam sebagai Tersangka

Baca: Fans Meradang karena BTS Disebut Batal Tampil di The Voice Amerika

Baca: Dokter Ani Hasibuan Batal Diperiksa Polisi Hari Ini Karena Mengaku Sakit

“Seperi anak-anak lainnya, waktu kecil dulu sering bersama teman-temannya bermain di luar. Namun yang paling disenangi bermain layangan. Bahkan, kerap ia membuat membuat layangan sendiri, tapi bukan untuk dijual, melainkan untuk dipakai sendiri,” kata Hamzah, salah seorang keluarga Anas saat ditemui di rumahnya Dusun Rongrongan, Desa Plakpak, Kecamatan Pegantenan, Pamekasan, Kamis (16/5/2019).

Meski Anas sama seperti anak sebaya lainnya, lanjut Hamzah, waktunya tidak hanya dihabiskan untuk bermain. Dia dikenal rajin dan tekun belajar.

Sehingga ketika bebarapa temannya datang ke rumah untuk mengajak bermain, terkadang Anas menolak dan lebih memilih belajar.

Menurut Hamzah, sang ayah almarhum Sarim, semasa hidupnya menjadi kepala SD di kawasan Kecamatan Pegantenan.

Rumah yang ditempat termasuk rumah sederhana banguan tua, berukurang 6 x 8 meter. Namun yang ditempai Anas ini sudah ambruk, karena lapuk dimakan usia dan tidak dibangun lagi.

Berita Rekomendasi

Menurut Hamzah, Sarim meninggal dunia ketika Anas masih duduk di bangku SMP. Selang beberapa tahun kemudian, Daifah, ibu kandung Anas pindah ke Pamekasan, berkumpul dengan saudara di Jl Dirgahayu, Kelurahan Bugih, Kecamatan Kota, Pamekasan.

Tapi, walau Anas sudah pindah ke Bandung dan beristrinya yang orang Bandung, setiap tahun dia pulang, untuk menemui family dan ziarah ke makam ayahnya.

Sedang Fausi, anak kandung Hamzah, mengaku kaget dengan Anas yang saat ini namanya mendadak terkenal lantaran keberaniannya tampil di hadapan publik, memperlihatkan keberhasilannya menciptakan robot.

“Kemarin malam saya lihat di youtube, Om Anas tampil memukau saat memberikan penjelasan itu. Saya hampir tidak percaya terhadap Om Anas,” kata Fauzi.

Sedang H Khatijah (90), nenek Anas yang ditemui di Kelurahan Bugih, Pamekasan, Kamis (16/5/2019), mengaku tidak banyak tahu masa kecil Anas, karena dirinya tidak selalu menetap di Pamekasan.

Khatijah adalah ibu kandung Mahfud MD ini, mengaku sering berkunjung ke anak dan familinya di luar Madura dalam waktu lama.

“Anas bersama ibunya sudah tinggal di Bandung. Kalau hari raya pulang ke Pamekasan bersama istri dan ibunya. Tapi pulangnya tidak pasti setiap tahun,” kata Khatijah. (Muchsin)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Kisah Kecil Hairul Anas Suaidi, Pencipta Robot Pemantau Sistem IT KPU yang sempat Viral di Medsos,

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas