Masih Berada di Yerusalem Saat Terjadi Kerusuhan, Kalapas Langkat Diminta Segera Kembali
Kepala Lapas Narkotika Klas III Langkat, Bahtiar Sitepu sedang berada di luar negeri saat pecah kerusuhan. Bahtiar diminta untuk segera pulang.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kepala Lapas Narkotika Klas III Langkat, Bahtiar Sitepu sedang berada di luar negeri saat pecah kerusuhan, Kamis (17/5/2019) kemarin.
Kalapas ternyata sedang berada di Yerusalem dan belum kembali, Jumat (17/5/2019).
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham Sumut, Muhammad Jahari Sitepu mengatakan, kalapas mengambil cuti selama 30 hari.
"Dia saat ini di Betlehem (Yerusalem), kalau melihat itu (lokasi) ya ibadah. Dia sudah tahu soal kejadian. Sebetulnya belum jadwal pulang, sudah saya paksa pulang hari ini, tapi katanya tidak ada pesawat," kata Jahari Sitepu.
Kerusuhan di Lapas Klas III Narkotika Langkat di Kecamatan Hinai, Kamis (16/5/2019) dan mereda setelah TNI dan Polri berdialog dengan para napi.
Dalam tuntutan yang dituangkan dalam beberapa carik kertas, para napi meminta Kalapas Bahtiar Sitepu dicopot karena diketahui berbisnis di Lapas.
Bahkan menurut para napi, istri Bahtiar Sitepu juga ikut mengatur di Lapas.
Mereka juga meminta Kepala Trantib dicopot karena menurut mereka suka menganiaya napi wanita.
Kondusif
Setelah sempat terjadi kerusuhan, saat ini Lapas Langkat sudah kembali kondusif.
"Warga binaan yang sempat berada di luar lapas, saat ini telah kembali ke kamar hunian masing-masing," ungkap Sri Puguh Budi Utami, Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Kamis (16/5/2019).
Sri Puguh Budi Utami telah melakukan komunikasi melalui video call dengan warga binaan Lapas Langkat yang antusias bergantian meneriakkan aspirasinya.
"Kalian tenang, saya akan datang ke sana besok. Saya akan mendengarkan keluhan kalian. Saya minta kalian tenang, tertib dan kembali ke blok masing-masing," kata Utami kepada warga binaan yang riuh rendah berteriak melalui ponselnya.
Melalui arahan jajaran Kanwil Sumatera Utara yaitu oleh Kepala Divisi Administrasi, Kepala Divisi Imigrasi, TNI, Kepolisian dan Petugas PAS, warga binaan secara sukarela tertib kembali ke kamar masing-masing.
"Jumlah warga binaan yang telah kembali ke kamar hunian, akan dipastikan setelah dilakukaan penghitungan secara cermat. Besok saya dan jajaran akan melakukan dialog secara langsung dengan warga binaan Lapas Langkat, menampung aspirasi mereka."
"Kami akan konsisten memenuhi hak-hak mereka, namun kami juga tidak bergeming untuk tegas menghentikan peredaran narkoba di dalam lapas dan rutan," kata Utami.
Peristiwa dipicu awalnya oleh penemuan narkoba jenis sabu oleh petugas Lapas Langkat dan langsung berkoordinasi dengan Polres Langkat yang langsung menindaklanjuti dengan pemeriksaan.
Hal inilah yang diduga memprovokasi sejumlah narapidana melakukan perlawanan yang berujung pada pemberontakan hingga menjebol pintu Lapas Langkat.
Ditambah lagi jumlah petugas yang sangat tidak seimbang dengan jumlah hunian.
Rusuh mulai terjadi saat polisi sedang melakukan pemeriksaan terhadap narapidana yang terlibat peredaran narkoba.
"Penyebab pasti dari kejadian ini masih dalam penyelidikan dan pendalaman. Sedangkan jumlah pasti warga binaan masih kami inventarisir, adanya napi yang melarikan diri juga sudah kami koordinasikan dengan TNI juga kepolisian untuk dilakukan pengejaran. Selain dilakukan oleh jajaran petugas pemasyarakatan wilayah Sumatera Utara," kata Utami.
Saat kejadian jumlah penghuni Lapas Langkat berdasarkan SDP adalah 1635 orang dari kapasitas seharusnya untuk 915 orang. (dyk/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Di Yerusalem saat Kerusuhan Pecah, Kalapas Narkotika Langkat Diminta Pulang
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.