Tanggapi Harga Cabai di Jawa Timur Anjlok, Khofifah: Kita Akan Bentuk BUMD Pangan
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mendapati harga cabai rawit di Jawa Timur anjlok, dirinya akan membuat BUMD Pangan.
Editor: Whiesa Daniswara
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mendapati harga cabai rawit di Jawa Timur anjlok, dirinya akan membuat BUMD Pangan untuk selamatkan petani.
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mendapati temuan harga cabai rawit anjlok saat blusukan ke Pasar Keputran, Surabaya, Sabtu (18/5/2019) dini hari.
Harga cabai rawit anjlok hingga dijual pedagang seharga Rp 5 ribu hingga Rp 8 ribu per kilogramnya.
Bahkan beberapa hari yang lalu harga cabai rawit sempat dijual hanya Rp 2 ribu per kilogram.
Baca: Bertemu Khofifah, Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora Bahas Pertukaran Pemuda Indonesia-Australia
Baca: Figur Jagoan Khofifah dan Risma Jika Bergabung, Maka Berpeluang Menang Dalam Pilwali Surabaya
Anjloknya harga cabai rawit tersebut diakibatkan lantaran stok cabai rawit di pasaran melimpah.
Yang tak lain karena sejak sepekan yang lalu daerah penyuplai cabai rawit di Jawa Timur memang sedang panen raya. Kondisi over suplai ini memicu anjloknya harga cabai rawit di pasar.
Hal tersebut diamini oleh Lutfiana, pedagang cabai rawit di Pasar Keputran yang disambangi Khofifah.
Luthfiana mengatakan normalnya harga cabai berkisar antara Rp 9 ribu hingga Rp 12 ribu.
"Ini jatuh sekali sekarang harga cabai rawit. Saya jual hanya Rp 5 ribu perkilogramnya," kata Lutfiana kepada Tribunjatim.com.
Baca: Pilwali Surabaya 2020, Calon Jagoan Gubernur Khofifah & Wali Kota Risma ini Berpeluang Besar Menang
Baca: Tinjau Banjir di Desa Tempuran Mojokerto, Gubernur Khofifah: Ada 3 Pintu Sungai yang Bermasalah
Namun untuk selain cabai rawit seperti cabai merah besar kondisi harga masih normal, yaitu dijual dengan harga Rp 23 ribu hingga Rp 25 ribu perkilogramnya.
Mendapati kondisi harga cabai rawit yang anjlok, Khofifah mengatakan bahwa hal ini kerap terjadi.
Menurut Khofifah, hal trsebut dapat terjadi terutama saat musim panen cabai, seperti di Lamongan, Blitar, Kediri, Malang, dan Tuban.
Oleh sebab itu, dikatakan Khofifah, Pemprov merasa perlu melakukan intervensi dan langkah strategis untuk bisa mengendalikan harga saat terjadi over suplai sehingga petani atau produsen tidak mengalami rugi.
"Kita ingin petani bisa dapatkan harga yang baik dapatkan profit yang layak saat panen. Kemarin kita sudah diskusi dengan Universitas Brawijaya dan salah satu yang digagas adalah membentuk BUMD Pangan," tegas Khofifah kepada Tribunjatim.com.
Baca: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa Salat Tarawih di Masjid An Nur Grahadi
Baca: Temui Massa Aksi May Day 2019 di Gedung Grahadi, Khofifah Beri Hadiah dan Kabar Baik untuk Buruh