Viral, Video Seorang Siswa SMA Tewas Dikeroyok Massa Gara-gara Diajak Maling Ayam
Ibu korban, Dewi, menuturkan saat itu kondisi korban sudah kritis akibat luka serius di bagian kepala dan sekujur tubuh.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Seorang siswa SMA berinisial FW meninggal dunia.
Ia tewas setelah menjadi korban main hakim.
Siswa SMA Negeri 2 Labuhanbatu berusia 16 tahun itu tewas setelah dikeroyok sejumlah orang.
Kasus main hakim sendiri berujung maut terjadi di Labuhanbatu, Sumatera Utara, Kamis (16/5/2019).
Dikutip dari Tribun-Medan, korban adalah FW (16), siswa SMA Negeri 2 Labuhanbatu.
Video aksi pengeroyokan terhadap korban pun beredar di media sosial.
Tampak korban terduduk dan kemudian terkapar telah dikeroyok sejumlah warga.
Baca: Video Klip Lagu Mau Kawin Trending Nomor Satu di YouTube, Ivan Gunawan Bereaksi Ini
Baca: Dana Haji Diisukan untuk Proyek Infrastruktur, Ustaz Yusuf Mansur: Semoga Allah Memaafkan Kita Semua
Baca: Ini Deretan Foto Suzuki Gixxer SF 250 Cc yang Bakal Dirilis Hari Ini
Baca: Misteri Rumah Mewah Tapi Belum Jadi di Garut Akhirnya Terbongkar, Orang Ini Jadi Pengungkapnya
Korban yang sudah terluka lalu terkapar hingga warga mengiranya sudah meninggal.
"Mati ini?," tanya warga yang terdengar dalam video.
Kasus pengeroyokan bermula ketika FW diajak saudaranya bernama Putera (27) untuk pergi ke sebuah perkampungan di Jalan Padang Pasir Kelurahan Urung Kompas Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu, Kamis (16/5/2019) malam.
"Gak sempat lari langsung dikepung. Dia pergi bersama dengan saudaranya Putera naik sepeda motor ke kampung sebelah.
Putera menyuruh FW nunggu. Rupanya putera beraksi maling ayam. Ketika ketahuan FW yang nunggu di depan ikut dimasakan," kata Slamet Tanjung, teman korban.
Tak berselang lama Polres Labuhanbatu datang dan langsung membawa keduanya menggunakan mobil patroli.
Ibu korban, Dewi, menuturkan saat itu kondisi korban sudah kritis akibat luka serius di bagian kepala dan sekujur tubuh.
Kendati demikian, mereka tetap menjalani pemeriksaan polisi.
Saat itu kondisinya kian buruk karena lama berada di kantor polisi dan belum mendapat tindakan medis.
Namun ketika sang anak dalam penanganan medis, semuanya telah terlambat.
“Saya bukannya tak rela Allah menjemput anak saya. Namun bukan dengan cara seperti ini. Ini namanya penyiksaan,” kata Dewi. (*) (Tribun-Video.com/Tribun-Medan)
Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Ketahuan Maling Ayam, Siswa SMA Tewas Dikeroyok Massa, Ibu Korban Sebut Terlalu Lama Pemeriksaan