Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pertemuannya dengan Jokowi Berbuntut Panjang, Bupati Klungkung 'Didepak' dari Grup WA Gerindra Bali

Beredar tangkapan layar percakapan di grup WhatsApp (WA) Partai Gerindra Bali, yang isinya memojokkan Bupati asal Nusa Ceningan tersebut.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Pertemuannya dengan Jokowi Berbuntut Panjang, Bupati Klungkung 'Didepak' dari Grup WA Gerindra Bali
Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta. TRIBUN BALI/EKA MITA SUPUTRA 

TRIBUNNEWS.COM, SEMARAPURA - Kehadiran Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta ke Istana Negara bertemu Presiden Jokowi, bersama Gubernur Wayan Koster dan beberapa kepala daerah lainnya di Bali beberapa waktu lalu berbuntut panjang.

Beredar tangkapan layar percakapan di grup WhatsApp (WA) Partai Gerindra Bali, yang isinya memojokkan Bupati asal Nusa Ceningan tersebut.

Bahkan santer kabar beredar, Bupati Suwirta dikeluarkan dari grup WA DPC Partai Gerindra Klungkung.

Dalam tangkapan layar tersebut, diposting foto Bupati Suwirta yang merupakan kader Gerindra, berfoto bersama Presiden Jokowi, Gubernur Koster, Bupati Tabanan Putu Eka Wiryastuti, Bupati Karangasem Gusti Mas Sumatri, dan Bupati Gianyar Made Agus Mahayastra di Istana Negara, Senin (22/4/2019) lalu.

Kehadiran Suwirta tersebut, atas undangan Presiden untuk membicarakan permasalahan pembangunan infrastruktur di Bali, termasuk Klungkung.

Baca: TERPOPULER - Jelang 22 Mei, Amien Rais dan Habib Rizieq Shihab Ditantang 6 Tokoh Relawan Jokowi

Pertemuan tersebut, juga sebagai ucapan terimakasih Jokowi bisa menang telak di Bali, termasuk di Klungkung yang selama ini dikenal basis Gerindra.

Kehadiran Suwirta dalam undangan tersebut ternyata mendapatkan tanggapan negatif dari kader Gerindra di tingkat DPD dan DPC.

Bupati Klungkung Bali, I Nyoman Suwirta saat menandatangi kerjasama Pengembangan Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) dan Peningkatan Pemanfaatan di Sektor Energi Baru Terbarukan (EBT) di Kabupaten Klungkung dengan Direktur Utama PT. Indonesia Power, Sripeni Inten Cahyani, pada Rabu (27/03). TRIBUNNEWS.COM/IST/FX ISMANTO
Bupati Klungkung Bali, I Nyoman Suwirta saat menandatangi kerjasama Pengembangan Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) dan Peningkatan Pemanfaatan di Sektor Energi Baru Terbarukan (EBT) di Kabupaten Klungkung dengan Direktur Utama PT. Indonesia Power, Sripeni Inten Cahyani, pada Rabu (27/03). TRIBUNNEWS.COM/IST/FX ISMANTO (TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO)
Berita Rekomendasi

Dalam tangkapan layar percakapan grup WA Partai Gerindra Bali yang beredar luas tersebut, Suwirta disebut sebagai penghianat oleh salah seorang kader Gerindra Klungkung.

Selain itu, Suwirta juga disebut sebagai kader yang tidak memiliki ahlak.

Ada pula yang menyebut Suwirta sebagai pemimpin miskin moral, yang mengutamakan kekuasaan daripada persahabatan oleh seseorang tokoh di DPD Gerindra Bali.

Termasuk disebut liep liep lipi gadang (diam-diam seperti ular hijau) oleh salah seorang petinggi di Gerinda Klungkung.

Ujungnya, Suwirta yang menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina, justru dikeluarkan dari grup WA DPC Partai Gerindra Klungkung.

Katua Gerindra Klungkung, I Wayan Baru belum dapat dihubungi ketika akan dimintai konfirmasi terkait hal ini.

Sementara Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD Klungkung, I Wayan Widiana mengaku tidak mengetahui jika Bupati Suwirta sempat dikeluarkan dari grup WA DPC Gerindra Klungkung.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas