Kawal Aksi People Power di Jakarta, Malam ini Ratusan Massa Geruduk KPU Sampang Bawa Pentungan Besi
Kawal Aksi People Power di Jakarta, Malam ini Ratusan Massa Geruduk KPU Sampang Madura Bawa Pentungan Besi.
Editor: Mujib Anwar
Kawal Aksi People Power di Jakarta, Malam ini Ratusan Massa Geruduk KPU Sampang Madura Bawa Pentungan Besi
TRIBUNNEWS.COM, SAMPANG - Ratusan massa dari berbagai daerah menggelar aksi di depan kantor KPU Sampang, Jalan Dipenogoro Kecamatan/Kabupaten Sampang, Madura, Rabu (22/5/2019) malam.
Pengamatan TribunMadura.com di lokasi sekitar pukul 20.00 WIB, tampak ratusan masa duduk-duduk di pinggiran jalan yang berada di depan kantor KPU Sampang.
Ratusan massa yang datang dari beberapa daerah tersebut membawa semacam pentungan yang terbuat dari kayu dan besi.
Informasi yang berhasil dihimpun, sebelum menggelar aksi di depan KPU Sampang Madura, mereka sudah berkumpul sejak sore sekitar pukul 16.00 WIB.
Namun, tidak ada keributan atau keonaran antara massa dengan petugas kepolisian yang mengamankan aksi massa tesebut, Ratusan massa hanya duduk dan menunggu di depan KPU Sampang Madura.
Baca: Protes Penembakan di Jakarta, Warga di Madura Membawa Sajam dan Bambu Runcing Bentrok dengan Polisi
Baca: Cucu Pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Ikut Aksi di Bawaslu, Begini Kondisinya Sekarang & Juga Kiai Lain
Baca: Aksi 22 Mei People Power di Jakarta Dinilai Bukan Katagori Jihad, Begini Penjelasan Tokoh di Madura
Baca: BREAKING NEWS - Diduga Mau ke Jakarta Bawa 4 Bom Molotov, 54 Orang Pamekasan Diamankan di Suramadu
Baca: Karena Rekening, Universitas Muhammadiyah Surabaya Anulir 14 Peserta Tes Masuk Fakultas Kedokteran
Salah satu massa aksi yang berada dilokasi, mengatakan, pihaknya akan terus menunggu di depan kantor KPU Sampang Madura hingga kondisi aksi 22 Mei di Jakarta benar-benar kondusif.
Jika peristiwa di Jakarta malah mengalami kondisi sebaliknya dan rusuh serta terdapat korban lagi yang di tembaki oleh aparat kepolisian, maka pihaknya akan membuat situasi di Sampang Madura menjadi panas.
Karena pihaknya tidak terima dengan adanya korban saat gerakan people power yang saat berlangsung di Jakarta.