Ada Tembakan Dari Kerumunan Massa yang Mengarah ke Polisi Saat Rusuh di Polsek Tambelangan
Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan menyebut satu anggotanya yang bertugas di Polsek Tambelangan, Sampang, Madura
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan menyebut satu anggotanya yang bertugas di Polsek Tambelangan, Sampang, Madura terserempet timah panas dari senjata api (senpi) dari massa yang membakar Markas Polsek Tambelangan, Rabu (22/5/2019) menjelang tengah malam.
Beruntung, peluru itu tidak sampai menghilangkan nyawa anak buahnya tersebut.
Namun, polisi yang menjadi korban hanya tergores sedikit bagian tangan petugas polisi, akibat terserempet lesatan peluru.
"Ada yang mengenai tangan seorang anggota polisi hanya terserempet aja," ujarnya, di depan Gedung Tribrata Mapolda Jatim, Surabaya, Kamis (23/5/2019).
Menurut Luki Hermawan, tembakan itu diketahui berasal dari salah seorang kerumunan massa yang kalap sesaat usai membakar Kantor Polsek Tambelangan.
Baca: Arifin Ilham Meninggal Dunia di Bulan Suci, Begini Pandangan Ulama Soal Kematian di Bulan Ramadan
Baca: Kantung Udara Bermasalah, Honda Recall 137.000 Unit SUV
Baca: Ustaz Arifin Ilham Meninggal dalam KeadaanTersenyum hingga Cerita Alvin Diminta Nikah Usia 17 Tahun
Baca: Pramugari Ini Ungkap Pertanyaan yang Sebaiknya Tak Ditanyakan Penumpang Padanya
Baca: Intip Interior dan Eksterior Rumah Baru Lalu Muhammad Zohri, Dulu Seperti Gubuk, Kini Megah
Baca: Dzikir Bercampur Tangis Pelayat Terdengar Saat Menunggu Jenazah Ustaz Arifin Ilham
Baca: Kembangkan Smart Warehouse Hemat Energi di Medan
"Tadi sempat ada seorang warga yang berhasil mengeluarkan tembakan," lanjutnya.
Berkat aksi tanggap beberapa warga setempat, korban bisa langsung diantar ke rumah sakit terdekat.
"Untungnya tadi bisa diselamatkan oleh bantuan dari kendaraan bupati berplat merah," tegas Luki Hermawan.
Sebelumnya kronologi dan penyebab pembakaran Polsek Tambelangan, Sampang, Madura, alias kasus Polsek Tambelangan dibakar, Rabu (22/5/2019) malam akhirnya diungkap ke publik oleh polisi.
Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan menerangkan, bahwa awal mula kedatangan massa sebelum insiden Polsek Tambelangan dibakar terjadi.
Mulanya, sekitar pukul 18.00 WIB atau setelah waktu Salat Maghrib, sekitar 200 orang massa datang berduyun-duyun menuju Kantor Bawaslu Sampang.
Belum diketahui apa tujuan mereka datang beramai-ramai ke Kantor Bawaslu Sampang tersebut.
Namun, tak lama kemudian rencana itu batal, sehingga massa urung menuju Kantor Bawaslu Sampang yang berada di Jalan Tako Butt, Karang Dalem, Sampang, Madura.
"Mereka tadi malam habis Maghrib sekitar 200 orang tadinya mau ke Bawaslu Sampang, tapi tidak jadi," ujarnya, kepada awakmedia di depan Gedung Tribrata Mapolda Jatim, Surabaya, Kamis (23/5/2019).
Ternyata, lanjut Irjen Pol Luki Hermawan, massa aksi mengubah rencana kunjungan itu ke Mapolres Sampang yang berada di Jalan Trunojoyo Rong Tengah, Taman Arum, Banyuanyar, Sampang, Madura.
"Mereka berputar-putar, lalu datanglah mereka ke Polres Sampang. Mereka datang untuk berdialog," lanjutnya.
Sesampainya tiba Mapolres Sampang, perwakilan massa disambut langsung oleh Kapolres Sampang.
Saat itulah, ratusan massa tersebut mendesak pihak Polres Sampang agar minta pihak kepolisian di Jakarta melepaskan beberapa tokoh Madura yang sempat dikabarkan ditahan saat mengikuti aksi 22 Mei di Jakarta.
"Mereka tanya terkait beredarnya kabar di media sosial (medsos) tentang adanya penangkapan tokoh Madura yang ada di Jakarta dan adanya penembakan-penembakan di Jakarta," beber Kapolda.
"Mereka datang ke Polres meminta pihak kapolres untuk melepas tokoh-tokoh Madura yang ada di sana sana," imbuh Irjen Pol Luki Hermawan.
Setelah puas menyampaikan aspirasi dan beberapa desakan pada pihak Polres Sampang, ratusan massa lalu beranjak pergi.
Tidak tahu apa penyebabnya, ungkap Luki Hermawan, ternyata kepulangan massa setelah bertemu pihak Polres Sampang bukan untuk membubarkan diri.
Namun, belakangan diketahui massa aksi bergerak menuju Markas Polsek Tambelang, yang jaraknya sekitar 23 Kilometer dari Polres Sampang.
"Enggak tahu bagaimana kejadiannya tiba-tiba massa datang dan melempar kantor polsek dengan batu-batu dan bom molotov," tandasnya.
Sementara itu, terkait kasus Polsek Tambelangan dibakar, Polda Jatim akan memeriksa enam orang terkait pembakaran Markas Polsek Tambelangan, Sampang, Madura.
"Tahap pertama kami akan periksa 6 orang," tegas Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan.
Mengingat situasi di Kabupaten Sampang masih belum memungkinkan.
Menurut Luki Hermawan, proses pemeriksaan kasus Polsek Tambelangan dibakar tersebut akan dilaksanakan di Mapolda Jatim.
"Kalau melakukan pemeriksaan di sana masih tidak memungkinkan," lanjutnya.
Sejauh ini, Luki hanya bisa memastikan lokasi pemeriksaan yang akan dilakukan kepada para terduga.
Perihal waktunya, pihaknya berjanji akan secepat mungkin memproses kasus tersebut.
"Aku tinggalnya sudah kami ketahui namanya sudah ada Ada foto-fotonya juga sudah ada," bebernya.
Untuk proses pemanggilan terhadap para terduga, Luki mengungkapkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan tokoh masyarakat setempat.
"Kami sudah berkoordinasi untuk meminta para tokoh agama setempat untuk menyerahkan para pelaku pelaku pelaku itu," katanya.
"Situasi di sana terbilang aman karena para tokoh agama dan tokoh masyarakat sudah meyakini kami bahwa hal tersebut tidak akan terulang," tandas Irjen Pol Luki Hermawan. (Luhur Pambudi)
Artikel ini telah tayang di Tribunmadura.com dengan judul Tak Hanya Bakar Polsek Tambelangan Sampang Madura, Massa Juga Tembakkan Senpi dan Mengenai Polisi,