Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Istri Ketua KPU Cianjur Rekayasa Kasus Penyekapan Agar Hilman Sang Suami Khawatir

Kapolres Cianjur AKBP Soliyah menuturkan, penyekapan korban hanya rekayasa untuk membuat sang suami khawatir.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Istri Ketua KPU Cianjur Rekayasa Kasus Penyekapan Agar Hilman Sang Suami Khawatir
ferri amiril mukminin/tribun jabar
istri Ketua KPU Cianjur Yanti Hera Susanti 

Yanti Hera Susanti meminta maaf kepada semua pihak atas rekayasa yang telah ia perbuat.

Permintaan maaf ini disampaikannya melalui video berdurasi 37 detik, Sabtu (25/5/2019) pagi.

Yanti Hera Susanti memberikan klarifikasi drama penyekapan dirinya.

"Saya mohon maaf atas rekayasa yang telah saya perbuat," ujar Yanti dalam video tersebut.

Kapolres Cianjur AKBP Soliyah yang mengatakan, walaupun Yanti sudah jujur, pihaknya mengaku tetap melakukan pendalaman dan penyidikan untuk mengetahui motif yang sebenarnya sehingga Yanti melakukan hal tersebut.

"Apabila suami tidak menuntut dan karena tidak ada yang dirugikan, saya akan mengembalikan permasalahan ini ke pihak keluarganya," kata Soliyah, Sabtu (25/5/2019).

Kapolres menduga kasus ini mencuat dan murni karena masalah keluarga.

Polisi mengamankan tali tambang dari rumah Ketua KPU Cianjur, Jawa Barat, Hilman Wahyudi yang digunakan dua pelaku untuk menyekap istrinya, Kamis (23/05/2019) malam. KOMPAS.com/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN
Polisi mengamankan tali tambang dari rumah Ketua KPU Cianjur, Jawa Barat, Hilman Wahyudi yang digunakan dua pelaku untuk menyekap istrinya, Kamis (23/05/2019) malam. KOMPAS.com/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN (Kompas.com/Taufiqurrahman)
Berita Rekomendasi

Namun pihaknya menunggu hasil dari pihak keluarga untuk mengkonfirmasi lebih lanjut.

Disekap Saat Salat

Kasus penyekapan yang dialami istri ketua KPU Cianjur Hilman Wahyudi bernama Yanti membuat publik heboh.

Pasalnya, pelaku yang menyekap Yanti itu sampai mengikat Yanti di tiang di bagian belakang rumahnya.

Seorang saksi bernama Dadan Bunyamin (39) yang sehari-harinya berjualan mi ayam mengatakan awalnya ia mendengar Yanti, istri Ketua KPU Cianjur itu tiba-tiba berteriak di malam hari.


"Saya lewat belakang rumah, saya mendengar Ibu Yanti teriak, anaknya Aria masih di dalam," ujar Dadan Bunyamin, yang sehari-hari sebagai penjual mi ayam ini saat ditemui di rumahnya, Jumat (24/5/2019).

Dadan mengatakan, ia beberapa saat melihat ke dalam rumah memperhatikan situasi apakah pelaku masih berada di dalam.

Baca: Histeria Ibu-ibu Saat Al, El dan Dul Kunjungi Rutan Medaeng: Ganteng Juga Kalau Dilihat dari Dekat

Namun ia melihat di dalam rumah sudah tak ada para pelaku.

Dadan langsung membawa Aria yang masih berada di dalam rumah ke tempat yang lebih aman.

"Jadi saat menyergap kami berenam, saya lewat belakang rumah," kata Dadan.

Dadan mengatakan, beberapa menit pihak kepolisian pun datang ke rumah ketua KPU Cianjur.

Berdasarkan informasi, kejadian tersebut berawal saat Yanti menunaikan salat Isya.

Tiba-tiba dua orang tak dikenal masuk ke rumahnya yang saat itu hanya dihuni anak semata wayangnya yang masih kecil.

"Pelakunya dua orang, keduanya memakai penutup muka. Mereka masuk lewat pintu depan, karena saya lupa belum mengunci pintu. Pelaku langsung saja masuk dan menyekap saya dengan mengikat saya dengan tali tambang plastik," kata Yanti, kepada wartawan, Jumat (24/5/2019) dini hari.

Setelah mengikatnya, kedua pelaku langsung menyeret dirinya ke bagian belakang rumah.

Baca: 20 Tahun Tragedi Peudada yang Merenggut Nyawa Tenaga Medis, Namanya Diabadikan Jadi Nama Rumah Sakit

"Pelaku sempat meminta saya untuk menelepon suami saya yang saat itu masih ada urusan di luar rumah," ujarnya.

Kasatreskrim Polres Cianjur, AKP Budi Nuryanto mengatakan, pihaknya juga masih menyelidiki laporan adanya penyekapan istri ketua KPU.

"Kami sedang lidik, untuk mengetahui motif dari penyekapan ini," kata Budi.

Mana Hilman?

Kejadian penyekapan istri Ketua KPU Cianjur Hilman Wahyudi, Yanti, masih menyisakan misteri.

Dua pelaku yang melakukan penyekapan terhadap Yanti sama sekali tak mengambil barang berharga dari rumah Ketua KPU Cianjur di Kampung Karangtengah, RT 02/09, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur.

Seorang saksi mata, Dadan Bunyamin (49) mengatakan, telepon genggam milik istri Ketua KPU pun masih ada beserta barang berharga lainnya di dalam rumah.

"Saya juga bingung motifnya apa para pelaku itu, karena tak ada barang hilang dari rumah Ketua KPU Cianjur," kata Dadan, Jumat (24/5/2019).

Baca: Facebook & Instagram Down, Pertimbangkan Risiko Pakai VPN, Kalau Terlanjur, Ikuti Cara Aman Ini

Dadan mengatakan, dari penuturan istri Ketua KPU yang ditolongnya, para pelaku hanya berteriak, mana Hilman, mana Hilman.

"Sejak tengah malam tadi saya menemani keluarga Pak Hilman di Polres, saya baru pulang tadi pukul 06.00 WIB," ujar Dadan.

Dadan menduga para pelaku masuk sekitar pukul 23.30 WIB ke rumah Ketua KPU.

Pasalnya ia diperlihatkan komunikasi terakhir di handphone istri ketua KPU bahwa Hilman akan segera pulang.

"Jadi saya menduga rumah tak dikunci karena Hilman akan pulang," ujar Dadan.

Dadan mengatakan, istri Ketua KPU, Yanti dibekap saat melakukan salat Isya baru pada rakaat kedua.

"Mungkin sambil menunggu suaminya pulang ibu Yanti melakukan salat Isya terlebih dahulu," kata Dadang.
(Kompas.com/Firman Taufiqurrahman/Tribun Jabar)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polisi: Penyekapan Istri Ketua KPU Cianjur Rekayasa "

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas