Sopir Truk Masih Banyak yang Kebingungan Soal Kebijakan Pemerintah Saat Arus Mudik, Ini Masalahnya
Sejumlah pengemudi truk masih kebingungan akan kebijakan pemerintah terkait penggunaan jalan saat arus mudik.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN - Sejumlah pengemudi truk masih kebingungan akan kebijakan pemerintah terkait penggunaan jalan saat arus mudik.
Pasalnya, hingga H-12 belum ada kejelasan truk diperbolehkan melintas di Jalan Pantura ataupun Jalan Tol Trans Jawa.
Beberapa pengemudi truk pun menanggapi hal tersebut.
Di antaranya akan menggunakan Jalan Tol Trans Jawa, jika saat arus mudik diizinkan melintas.
Walaupun harus merogoh kocek lebih untuk membayar biaya tol, namun sejumlah pengemudi mengaku tidak keberatan.
"Yang penting bagi kami adalah waktu, kalau biaya kami tidak keberatan karena sudah ditanggung oleh perusahaan," jelas Suharno (42) pengemudi truk asal Purworejo saat ditemui Tribunjateng.com di Jalan Raya Pantura Kota Pekalongan, Sabtu (25/5/2019).
Suharno mengaku, hingga H-12 belum ada kejelasan dari perusahaannya di Bandung untuk libur Lebaran.
"Kalau disuruh berangkat ya saya siap saja, asal intensif dan biaya ditanggung perusahaan.
Saya memilih menggunakan Jalan Tol Trans Jawa jika disuruh berangkat saat arus mudik nanti," paparnya.
Pria 42 tahun itu menuturkan, kemungkinan akan menghabiskan biaya hampir Rp 2,5 juta jika ia menggunakan Jalan Tol Trans Jawa nanti.
"Kalau bolak-balik dari Sidoharjo-Bandung mungkin untuk biaya tol bisa Rp 2,5 juta," imbuhnya.
Berbeda dengan Suharno, Abdul Rozak (45) pengemudi asal Karawang Jawa Barat, lebih memilih menggunakan Jalan Pantura untuk menuju Jawa Tengah jika saat arus mudik diminta mengirim material bangunan.
"Kalau lewat tol ya bengkak biayanya, biasanya perusahaan tidak mau tau yang penting barang sampai ke tempat tujuan.
Saya mending lewat Jalan Pantura walaupun akan macet," kata Rozak.
Ia juga menanggapi adanya aturan prioritas Jalan Pantura Kota Pekalongon untuk sepeda bermotor dan kendaraan kecil.
"Tahun ini benar-benar pusing, sekalian saja tidak diizinkan melintas kalau harus lewat tol. Gaji nggak seberapa harus menanggung biaya jalan," tambahnya.