Tangan dan Kaki Abdul Diikat, Dikasih Pemberat Batu, Lalu Dibuang ke Laut Dalam Kondisi Masih Hidup
membunuh Abdul dengan membuangnya ke laut dengan tangan dan kaki diikat. Abdul dibuang dengan kondisi masih hidup.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM - Kasus pembunuhan pembunuhan yang menimpa Abdul Bahri Simanungkalit (50), penderita gangguan jiwa yang mayatnya ditemukan mengapung di perairan Tapanuli Tengah akhirnya terungkap.
Kasat Reskrim Polres Tapteng, AKP Dodi Nainggolan mengatakan, alasan Saidun Simanungkalit dan Nazril Sitompul tega membuh saudara mereka, Abdul Bahri Simanungkalit (50), karena Abdul kerap membuat keonaran di kampung.
Dari keterangan kedua tersangka, Abdul yang menderita gangguan jiwa dan dinilai sudah membuat resah warga.
Semasa hidup korban sering melempari rumah tetangga.
Keluarga juga sudah sangat resah karena ulah korban yang mengidap penyakit kejiwaan karena depresi.
Keduanya kemudian memutuskan untuk membunuh Abdul dengan membuangnya ke laut dengan tangan dan kaki diikat. Abdul dibuang dengan kondisi masih hidup.
"Setelah itu, Saidun mengajak Teren untuk membawa korban ke atas boat. Mereka lalu mengikatkan beberapa batu ke tubuh korban lalu membuang korban di tengah laut dalam keadaan hidup-hidup," ujar Dodi, Jumat (31/5/2019).
Keduanya kini telah ditahan di Mapolres Tapteng untuk mempertanggungjawabkan perbuatanya.
Diberitakan sebelumnya, jenazah Abdul ditemukan mengapung dengan tangan dan kaki diikat di perairan Tapteng, Selasa (28/5/2019).
Saat ditemukan, jenazah Abdul sudah membusuk.
Dari hasil penyelidikan, polisi mengamankan dua tersangka yang memiliki hubungan darah dengan korban.
Pelaku Saidun merupakan abang kandung korban, sedangkan Nazril Sitompul alias Teren merupakan keponakan korban. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sering Buat Onar, Pria Gangguan Jiwa Dibunuh Abang dan Keponakan",
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.