Ledakan Bom Ikan di Perairan Takabonerate Menewaskan Dua Nelayan Selayar
Nurdin (46) dan Agus alias Lin (16), nelayan asal Pulau Pasitallu Tengah, Desa Tambuna Selayar, meninggal akibat ledakan bom ikan.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BENTENG - Nurdin (46) dan Agus alias Lin (16), nelayan asal Pulau Pasitallu Tengah, Desa Tambuna Selayar, meninggal akibat ledakan bom ikan di perairan Takabonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Sabtu (9/6/2019).
Keduanya diduga menjadi korban ledakan bom ikan di atas sampan miliknya, saat mencari ikan.
Rencana mereka memang melakukan pengeboman ikan pada malam hari.
Informasi sangat terbatas, karena keluarga korban menutupi hal tersebut.
Sejumlah narasumber di Pasitallu, yang coba dihubungi untuk dimintai informasi tambahan mengenai kejadian ini, terkesan masih ditutupi.
Hingga saat ini, masih sering terdengar keluhan, adanya nelayan menggunakan bom ikan atau sejenis bahan peledak, dan penggunaan kompresor sebagai alat bantu pernafasan, di wilayah kawasan nasional Takabonerate.
Baca: 33 Terduga Teroris yang Ditangkap di Kalteng Sempat Dijanjikan Pekerjaan Menambang Emas di Gunungmas
Hal ini dikeluhkan warga kebanyakan melalui media sosial seperti, keluhan warga Pulau Jinato yang kerap mendengar adanya dentuman bom ikan di wilayah utara pulau itu.
Serta masih adanya nelayan panah ikan yang rentan menggunakan alat bantu pernapasan kompresor yang telah, dilarang oleh pemerintah.
Warga berharap agar pihak terkait segera memberantas kegiatan illegal fishing di Wilayah Kepulauan Selayar.
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Ledakan Bom Ikan, Dua Nelayan Pasitallu Selayar Meninggal
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.