Supaya Tidak Takut, Puluhan Anak di Samarinda Ini Dikhitan Sambil Main Game Online PUBG
Ketika sang dokter sibuk membius, memotong dan menjahit luka sunat di meja operasi, si anak asyik bermain game online.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Nalendro Priambodo
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Ada-ada saja cara anak sekarang mengurangi grogi dan takut menjalani proses khitan.
Ketika sang dokter sibuk membius, memotong dan menjahit luka sunat di meja operasi, si anak asyik bermain game online.
Sesekali Malik Khalifa mengerang kaget saat dokter menyuntikkan bius lokal.
Hanya beberapa detik mengaduh, ia kembali melanjutkan game online populer, PlayerUnknown's Battlegrounds atau PUBG di smartphonenya.
"Supaya ga tegang aja bang," kata anak umur 11 tahun ini tersenyum.
Sekitar dari 15 menit, dokter menyelesaikan proses khitan dibantu alat laser yang digenggam.
Warga Biawan itu turun meja operasi sambil cengar-cengir.
Malik tak sendiri, ada 151 anak yang mengikuti khitanan massal yang diadakan Pengurus Masjid Agung Pelita, Samarinda, Minggu (16/6/2019).
Baca: MILO Jakarta International 10k 2019 Banjir Peminat
Beberapa anak nampak bermain game online sambil dikhitan.
Di tahun ke-2 pelaksanaan, animo warga sekitar masjid cukup besar.
Ketua Umum Pengurus Masjid Pelita Samarinda Syafruddin AH, mengatakan awalnya panitia hanya membuka pendaftaran bagi 100 anak warga sekitar dan kurang mampu.
Namun, sebelum tutup pendaftaran, masih banyak calon pendaftar.
Hingga akhirnya, kuota ditambah menjadi 151 orang.