Nur Kirim Sopir ke Tegal untuk Menjemput Ayahnya, Mobil Kecelakaan dan Menewaskan Daryono
Nur Dewanto telah mengirimkan sopir dan mobil ke Tegal untuk menjemput sang ayah. Namun tak disangka, ternyata kecelakaan di tengah perjalanan.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, TEGAL - Tiga orang warga asal Kabupaten Tegal, Jawa Tengah menjadi korban meninggal dunia dalam kecelakaan beruntun di Ruas Tol Cikampek-Palimanan (Cipali), Kilometer 150,9, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Senin (17/6/2019).
Peristiwa terjadi saat masih gelap, sekitar pukul 01.00 WIB dini hari.
Tiga korban meninggal adalah warga asal Desa Tarub RT 10 RW 05, Kecamatan Tarub, Tegal itu, merupakan penumpang mobil Innova bernopol B 168 DIL.
Mereka adalah Uki Mulyanto (45), Muammar Lubis (37), dan Daryono (70).
Saat melintas, mobil berangkat dari Tegal menuju Jakarta.
Dari informasi yang dihimpun, ada enam orang di dalam mobil Innova tersebut.
Tiga di antaranya selamat dari kecelakaan maut dan masih dirawat intensif di RSUD Cideres, Majalengka, Jawa Barat.
Dua nyawa yang selamat itu adalah Choriah (61), istri dari korban Daryono dan Susmiati (40), istri Muamar Lubis.
Seorang lainnya, juga selamat adalah sang sopir, Wiki (21), warga Jakarta Pusat.
"Benar, dari informasi yang dihimpun, mereka hendak berangkat ke Jakarta. Salah satu korban diminta anaknya untuk pergi ke Jakarta," kata Kapolsek Tarub AKP Aziz Sugiarto kepada Tribun Jateng.
Menurut Kapolsek, korban meninggal bernama Daryono memiliki anak, bernama Nur Dewanto, yang bertugas sebagai staf di Polda Metro Jakarta Raya.
"Ya, anaknya adalah staf di Polda Metro Jaya. Sekeluarga memang sedang diajak untuk jalan-jalan ke Jakarta," katanya.
Ditemui terpisah, keluarga korban, Jaya Surip (37) membenarkan kepergian rombongan menumpang mobil Innova ke Jakarta itu atas ajakan dari Nur Dewanto.
Jaya menceritakan Nur Dewanto telah mengirimkan sopir dan mobil ke Tegal untuk menjemput sang ayah.
Enam orang tersebut pergi dari Tegal pada Minggu (16/6/2019) pukul 21.30 WIB.
"Iya benar. Anaknya Pak Daryono mengirimkan sopir ke Tegal untuk menjemput sang ayah. Namun tak disangka, ternyata kecelakaan di tengah perjalanan," cerita Jaya.
Sesuai jadwal, tiga korban MD tersebut dimakamkan pada Senin (17/6) ini di TPU Jalan Nawangsari, Desa Tarub.
"Kami sedang nunggu. Kalau sudah tiba akan langsung dimakamkan hari ini," kata Jaya ketika dijumpai, Senin sore.
Penumpang Serang Sopir Jadi Tersangka
Menurut Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi, kecelakaan maut bus Safari di KM 150,9 Jalan Tol Cikampek-Palimanan (Cipali), Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Senin (17/6/2019) dinihari, melibatkan bus kontra tiga mobil lainnya.
Penyebab kecelakaan beruntun disebabkan sopir bus, Roni Mari Tampubolon, diserang seorang penumpang bernama Anshor (29 tahun), yang bekerja sebagai sekuriti di Gandaria Tower, Jakarta.
Yang bersangkutan mengalami luka berat, sementara sopir busnya meninggal dunia.
Kapolda mengatakan, kecelakaan maut itu disebabkan pegemudi bus diserang penumpang bernama Anshor.
"Itu berdasarkan keterangan saksi, penumpang bus juga inisialnya W (49)," ujar Irjen Rudy Sufahriadi.
Saksi menyampaikan saat, bus melaju di jalan tol Km 150, tiba-tiba Anshor menyerang sopir bus.
"Ia lalu mencoba mengambil alih kemudi bus yang melaju dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah. Busnya langsung oleng dan melebar ke jalur kendaraan dari arah Jawa Tengah ke Jakarta," kata Irjen Pol Rudy Sufahriadi.
Rudy Sufahriadi, memastikan penyerang sopir Bus Safari akan ditetapkan tersangka. Pasalnya, hal tersebut mengakibatkan kecelakaan maut yang menewaskan 12 orang dan melukai 45 pebumpang.
"Yang bersangkutan pasti jadi tersangka," ujar Kapolda saat meninjau korban ditemui di RS Mitra Plumbon, Kabupaten Cirebon, Senin siang.
Kapolda mengatakan, alasan utamanya ialah tindakan yang dilakukan Anshor mengakibatkan kecelakaan maut.
Namun, Rudy mengakui penyidik masih memeriksa lebih lanjut dan meminta keterangan saksi mata.
Awal kejadian, bus bus Safari melintas dari arah Jakarta menuju ke Cirebon (jalur A).
Saat melaju di Tol Cikampek-Palimanan (Cipali) Kilometer 150+900 (atau Km 150,9), tiba-tiba oleng lalu menyeberang ke jalur B, arah berlawanan (arah Jawa Tengah menuju Jakarta).
Anshor, seorang penumpang, menyerang sopir bus dan mengambil alih kemudi. Sehingga bus pindah dari jalur arah Cirebon menyeberang ke jalur arah Jakarta.
Bus menabrak mobil Innova bernopol B 168 DIL yang mengangkut 6 orang (termasuk sopir) penumpang asal Tegal.
Kemudian truk Mitsubishi Colt Diesel bernopol R 1436 ZA pengangkut ayam di belakang Innova, bermanuver. Walau tidak tabrakan lawan bus, setelah manuver, truk terbalik.
Di belakang truk, terdapat mobil Mitsubishi Xpander yang tengah melaju dan tak sempat menghindar. Akibatnya, bus menabrak dan mobil Xpander. Enam orang Xpander penumpang tewas.
Akhirnya bus menghantam tiga unit kendaraan lainnya secara beruntun.
Dalam kecelakaan itu 12 korban meninggal dunia di antaranya 6 penumpang Mitsubishi Xpander, 3 penumpang Toyota Innova, dan 3 penumpang bus termasuk sopirnya.
Adapun Direktur RS Mitra Plumbon, Khoyib, mengatakan, petugas medis-paramedis menerima 37 korban kecelakaan dan saat ini dirawat di IGD.
"Kami menangani 37 korban luka berat dan ringan. Masa kritis mereka sudah lewat, doakan saja segera membaik," ujar Khoyib. (tribun jateng/gum)