Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menteri Perindustrian Pengikut Setia Nabi Palsu di Garut Diperiksa Kejiwaannya

Tersangka kasus dugaan penistaan agama, Hamdani yang juga pengikut Sensen Komara, si nabi palsu, diperiksa kejiwaannya.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Menteri Perindustrian Pengikut Setia Nabi Palsu di Garut Diperiksa Kejiwaannya
Tribun Jabar/Firman Wijaksana
Kapolres Garut, AKBP Budi Satria Wiguna menunjukkan barang bukti selembaran pernyataan Hamdani saat menggelar konferensi pers di Mapolres Garut, Selasa (18/6/2019). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Wijaksana

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Tersangka kasus dugaan penistaan agama, Hamdani yang juga pengikut Sensen Komara, si nabi palsu, diperiksa kejiwaannya.

Polres Garut memastikan jika Hamdani tak mengidap sakit jiwa dan menyadari perbuatan yang dilakukannya.

Kasatreskrim Polres Garut, AKP Maradona Armin Mappaseng menuturkan, pemeriksaan jiwa dilakukan untuk proses penyedikan. Hasil pemeriksaan, Hamdani dinyatakan normal.

"Tidak ada gangguan jiwa dari pemeriksaan. Tersangka juga bisa berkomunikasi dengan baik," ucap Maradona saat dihubungi, Jumat (21/6).

Pemeriksaan dilakukan oleh tim psikologi Polda Jabar.

Pembuat surat yang menyatakan jika Sensen sebagai Presiden pusat NKRI itu tidak memiliki kelainan mental.

Berita Rekomendasi

Hamdani pun sempat mengaku jika surat yang dibuatnya itu untuk mencari sensasi.

"Kami juga berpegang pada hasil interogasi penyidik ke Hamdani. Dia masih bisa menjawab seperti biasa. Pelaku ini tidak alami gangguan jiwa, lebih tepatnya itu menyimpang," katanya.

Maradona menambahkan, jawaban Hamdani mulai tak beraturan saat ditanya terkait keyakinan dan ideologinya. Namun jika ditanya hal lain, Hamdani bisa menjawab dengan normal.

"Kami masih terus memeriksa tersangka terutama soal dugaan makarnya. Masih terus dikembangkan," ujarnya.

MUI Laporkan Hamdani ke Polisi karena Menyebut Sensen Komara sebagai Rasul

Ketua MUI Garut, Sirodjul Munir meminta Pemkab Garut untuk segera memindahkan Sensen ke rumah sakit jiwa. Apalagi berdasarkan hasil keputusan pengadilan, Sensen sudah mengidap penyakit jiwa.

"Ini harus dibawa ke rumah sakit jiwa biar tidak ada pengikutnya. Kepolisian juga harus bertindak tegas ke semua pengikut Sensen biar tak menimbulkan keresahan di masyarakat," kata Munir.

Ia menyebut, persoalan Sensen sudah tak main-main. Harus ada langkah cepat agar tak menyebar ke warga lain. Apalagi sampai menyebut Sensen sebagai nabi atau utusan Allah.

"Jangan dibiarkan masalah ini. Ujungnya malah menimbulkan keresahan. Segera proses hukum saja Sensen biar masyarakat bisa tenang," ucapnya.

Hamdani Jabat Menteri Perindustrian

Hamdani (48), pengikut Sensen Komara ditetapkan sebagai tersangka kasus penistaan agama. Raut wajah pria yang mengaku sebagai Menteri Perindustrian itu tampak tenang saat ditunjukkan ke awak media.

Dengan memakai baju tahanan, Hamdani mengaku ia beragama Islam. Hanya saja ia menyebut Sensen sebagai rasul.

"Agama Islam, jabatannya sebagai Menteri Perindustrian. Saya enggak digaji punya jabatan menteri," ujar Hamdani santai meladeni pertanyaan wartawan di Mapolres Garut, Selasa (18/6/2019).

Saat salat, ia masih menggunakan sahadat Nabi Muhammad. Ia menyebut jika sahadat dengan nama Sensen Komara sebagai rasul hanya cukup diucapkan satu kali.

Namun tetap saja, arah kiblat Hamdani berbeda dengan yang lain. Ia masih menghadap ke timur.

Surat pernyataan dan selebaran terkait pengakuaan Sensen Komara menjadi Presiden Pusat NKRI.
Surat pernyataan dan selebaran terkait pengakuaan Sensen Komara menjadi Presiden Pusat NKRI. (Tribun Jabar/Firman Wijaksana)

Terkait surat yang dibuat untuk kedua kalinya, Hamdani hanya bermaksud memberitahukan kepada masyarakat agar diketahui.

"Supaya tahu saja, supaya ramai. Kalau sudah tahu terserah diri masing-masing," ucapnya.

Surat pernyataan itu ditulis oleh anaknya. Namun kata-kata yang ditulis, berasal dari Hamdani.

Semua pernyataan itu merupakan inisiatifnya dan tak diperintah oleh Sensen Komara.

Mengenai jumlah pengikut Sensen, Hamdani kurang mengetahuinya.

Ia menjawab jika urusan tersebut tak jadi tanggung jawabnya.

"Enggak tahu (jumlah pengikut Sensen). Saya bukan pegawai administrasinya," katanya.

Kapolres Garut, AKBP Budi Satria Wiguna menyebut Hamdani terancam hukuman lima tahun penjara.

Pria yang berprofesi sebagai wiraswasta ini terjerat pasal 156 a KUHP tentang penistaan agama.

"Dia juga dijerat pasal 64 karena perbuatannya dilakukan berulang," ujar Budi.

Surat pernyataan dari keluarga Hamdani, warga Garut yang menyatakan Sensen Komara sebagai rasul.
Surat pernyataan dari keluarga Hamdani, warga Garut yang menyatakan Sensen Komara sebagai rasul. (Tribun Jabar/Firman Wijaksana)

Pada Desember 2018, Hamdani juga pernah menulis pernyataan. Isinya tak jauh berbeda dengan surat yang terbaru. Perbedaannya pada surat yang dikeluarkan 9 Juni, Hamdani menyebut Sensen dengan jabatan Presiden Pusat NKRI.

Terkait dugaan makar yang dilakukan Hamdani, kepolisian masih melakukan pendalaman. Dalam kasus ini, Polres Garut hanya menetapkan Hamdani sebagai tersangka.

"Belum ada tersangka lain. Ini murni dia buat sendiri karena ingin buat kegelisahan. Cari sensasi," ucap AKBP Budi Satria Wiguna.

Saat kasus Hamdani pertama kali muncul, ia dan para pengikutnya diwajibkan melapor ke Polres Garut seminggu dua kali.

Sensen Komara, nabi palsu dari Garut
Sensen Komara, nabi palsu dari Garut (firman wijaksana/tribun jabar)

Namun kasus baru muncul dan pihaknya kembali memanggil Hamdani.

"Dikhawatirkan ada keresahan dan mengambil langkah sendiri. Jadi kami amankan," kata Budi seraya menyebut jumlah pengikutnya sekitar 100 orang. (firman wijaksana)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Kejiwaan Hamdani - Pengikut Setia Sensen Komara Si Nabi Palsu - Diperiksa, Ini Hasilnya, https://jabar.tribunnews.com/2019/06/21/kejiwaan-hamdani-pengikut-setia-sensen-komara-si-nabi-palsu-diperiksa-ini-hasilnya.

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas