Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dua Korban Kebakaran Pabrik Mancis Teridentifikasi Lewat Gigi dan Sidik Jari

Sejauh ini keluarga 29 dari 30 korban sudah melaporkan data antemortem kerabatnya ke Pos DVI

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Dua Korban Kebakaran Pabrik Mancis Teridentifikasi Lewat Gigi dan Sidik Jari
TRIBUN MEDAN/Riski Cahyadi
Suasana di lokasi kebakaran pabrik mancis di Desa Sambirejo, Kecamatan Binjai, Sumatera Utara, Jumat (21/6/2019). Kebakaran tersebut menewaskan 30 orang itu hingga kini masih dalam penyelidikan kepolisian. (TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI) 

TRIBUNNEWS.COM MEDAN - Identitas 2 jenazah korban kebakaran pabrik mancis atau korek gas di Langkat, Sumut, telah diketahui.

Seorang korban telah diidentifikasi melalui sidik jari dan seorang lagi diidentifikasi dari gigi.

 Kabid Dokkes Polda Sumut, Kombes Pol dr Sahat Harianja, yang juga Ketua Tim Identifikasi Korban di RS Bhayangkara Medan membenarkan sudah ada 2 jenazah yang teridentifikasi.

“Sudah ada dua jenazah yang teridentifikasi. Seorang diidentifikasi melalui sidik jadi, seorang lagi melalui gigi," kata Harianja di RS Bhayangkara Medan, Sabtu (22/6/2019).

"Tapi saya belum bisa paparkan namanya sekarang karena nanti sore rencananya akan ada konferensi pers yang dilakukan Kabid Humas Polda Sumut,” sambungnya.

Informasi yang dihimpun, dua jenazah yang teridentifikasi berjenis kelamin perempuan.

Seorang di antaranya berinisial S yang dikenali melalui sidik jari.

Baca: Firasat Bagas Sebelum Calon Istri Tewas di Kebakaran Pabrik Mancis, Wajah Beda & Sempat Bau Gosong

Berita Rekomendasi

Harianja mengatakan sidang rekonsiliasi untuk mengidentifikasi kedua korban itu sudah dilakukan.

“Rekonsiliasi sepintas sudah kita laksanakan tapi rekonsiliasi secara garis besar atau umum akan kita laksanakan setelah ini,” jelas Harianja.

Sementara itu, Kasubbid Dokkes RS Bhayangkara Medan, AKBP drg Jauhari Ginting, menyatakan hanya 1 korban yang dapat diambil sidik jarinya, sehingga hanya dia yang teridentifikasi melalui data primer itu.

“Korban lain tidak dapat diambil sidik jarinya,” kata Jauhari.

"Karena sidik jari dan data sekunder korban sulit diidentifikasi, tim DVI kini fokus pada pemeriksaan gigi dan DNA," sambungnya.

Sejauh ini keluarga 29 dari 30 korban sudah melaporkan data antemortem kerabatnya ke Pos DVI.

Dari jumlah itu baru 13 korban yang telah diambil sampel DNA keluarganya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas