Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Demi Masuk Sekolah Unggulan, Pendaftar di TTS Palsukan Alamat Domisili

Dalam pendaftaran penerimaan murid baru di SMA Negeri 1 Soe, panitia penerimaan murid baru menemukan adanya pelamar yang memalsukan alamat domisili.

Editor: Miftah
zoom-in Demi Masuk Sekolah Unggulan, Pendaftar di TTS Palsukan Alamat Domisili
POS-KUPANG.COM/Dion Kota
Suasana verifikasi data pendaftar di SMA Negeri 1 Soe, Selasa (25/6/2019). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dion Kota

TRIBUNNEWS.COM, SOE- Dalam pendaftaran penerimaan murid baru di SMA Negeri 1 Soe, panitia penerimaan murid baru menemukan adanya pelamar yang memalsukan alamat domisili saat melakukan pendaftaran secara online.

Hal ini dilakukan agar si pendaftar bisa masuk zona satu sehingga menjadi prioritas.

Namun aksi tidak terpuji ini terungkap saat calon murid baru yang bersangkutan melakukan verifikasi berkas usai mendaftar secara online.

 
Dalam verifikasi tersebut diketahui data alamat yang diisi saat pendaftaran online berbeda dengan alamat pada kartu Keluarga.

"Kita temukan beberapa pendaftar yang sengaja memalsukan alamat domisili untuk bisa masuk zona 1. Padahal alamat pada kartu keluarga berada pada luar zona, ungkap Ketua panitia penerimaan murid baru SMA Negeri 1 Soe, Dionisia Lakapu kepada POS-KUPANG.COM, Selasa (25/2019) di sela-sela kegiatan verifikasi berkas pelamar.

Pada hari pertama pendaftaran khusus zona 1 dikatakan Dionisia, ada beberapa pendaftar yang terpaksa ditolak karena saat diverifikasi data pada saat pendaftaran online berbeda dengan data pada saat verifikasi dokumen.

Berita Rekomendasi

Namun ia mengaku, belum menghitung berada banyak data yang pendaftar yang ditolak. 
Untuk hari pertama, ada 144 pelamar yang masuk zona 1. Untuk hari kedua dibuka pendaftaran untuk zona 2.

Sedangkan untuk pengumuman nama-nama pendaftar yang diterima akan diumumkan pada tanggal 27 Juni mendatang.

"Tahun ini kuota yang kita buka sebanyak 432 murid baru untuk 12 rombongan belajar. Untuk hari Pertama baru terisi 144 pendaftar zona satu dan 1 pendaftar melalui jalur berprestasi," ujarnya.

Diakuinya dirinya menerima beberapa komplain dari para orang tua siswa yang keberatan dengan pemberlakuan sistem zonasi ini.

Pasalnya, sistem ini dirasa membatasi anak-anak mereka yang berada di luar zona untuk mendaftar ke SMA Negeri 1 Soe.

"Ada beberapa orang yang komplain karena karena tidak terakomodir oleh sistem zonasi, tetapi saya jelaskan ini aturan dari propinsi kita hanya menjalankan saja," katanya.

Berbeda dengan SMA Negeri 1 Soe, di SMA Negeri 1 Mollo Selatan sistem zonasi tidak digunakan. Pendaftaran pun dilakukan secara manual atau offline.

Pasalnya sekolah yang berada di pinggir kota Soe dan berada di tengah-tengah kawasan hutan ini terancam tidak ada murid baru jika sistem zonasi dipaksakan dilakukan.

"Pak, ini kalau kami paksa pakai sistem zonasi maka sekolah ini bisa tutup. Tidak ada murid baru. Sekolah penyangga kita cuma dua sekolah, dan jaraknya lebih dari 1 kilo meter. Lokasi pemukiman juga cukup jauh. Ini kalau paksa ikut sistem zonasi maka kita bisa tutup saya sudah lapor hal ini ke dinas Pendidikan Propinsi NTT," kata Kepala SMA Negeri 1 Mollo Selatan, Yesaya Banoet. 

Dari kuota 150 murid baru, sejak tanggal 1 Juni dibuka pendaftaran, baru terdaftar 98 Pendaftar. 
Pendaftaran sendiri masih dibuka hingga tanggal 15 Juli mendatang.

BACA SELENGKAPNYA >>>

Sumber: Pos Kupang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas