Kewalahan Karena Semakin Terkenal, Rujak Cingur Bu Mella Pakai Nomor Antrean, Kini Malah Mau Pindah
Bu Mella yang menjual rujak cingurnya Rp 60 ribu satu porsi ini juga barus dibantu oleh sejumlah orang karena kewalahan.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA -- Setelah viral dan sempat diamankan pertugas Satpol PP, rujak cingur bu Mella seporsi Rp 60 ribu di Wiguna Timur, Kelurahan Gunung Anyar, Kecamatan Rungkut, Surabaya, Jawa Timur kini diserbu pembeli.
Bahkan saking banyaknya pembeli rujak cingur, Bu Mella sampai membuat nomor antrian.
Tak cuma itu, Bu Mella yang menjual rujak cingurnya Rp 60 ribu satu porsi ini juga barus dibantu oleh sejumlah orang karena kewalahan.
Hasil pantauan reporter Kompas.com (grup surya.co.id), pada Senin (24/6/2019) beberapa pembeli sudah ada yang menunggu sejak pukul 08.00 WIB.
Baca: Cegah Pencemaran, Pemprov DKI Sediakan 3 Lokasi Pengumpulan Limbah Elektronik
Baca: Dalami Perkara e-KTP, Hal Ini yang Dicari Penyidik KPK Lewat Menkumham
Meski baru dibuka pada siang hari, nomor antrean pembeli sudah di angka 20.
Para pembeli pun harus bersabar untuk bisa menikmati rujak cingur seharga Rp 60.000 per porsi.
Pembeli yang sudah mendapat nomor antrean kemudian duduk di kursi yang telah disediakan.
Mereka sesekali memotret Ibu Mella untuk diunggah di media sosial.
"Ayo siapa yang mau foto, saya tak pose yang bagus dulu," kata Marmilla atau Mella (43), penjual rujak cingur seharga Rp 60.000 tersebut.
Halim, salah satu anggota TNI AL adalah orang pertama yang datang pukul 08.00 WIB untuk membeli rujak cingur yang viral di media sosial itu.
Baca: Mobil Boks Tercemplung ke Kali Cengkareng Drain, Sopir dan Kernet Berhasil Diselamatkan
Baca: Bambang Widjojanto Singgung Mahfud MD & Hamdan Zoelva Kerap Berpendapat Soal Pilpres di Media
Halim mengaku baru pertama kali membeli rujak cingur seharga Rp 60.000.
Ia mengaku diperintah oleh atasannya karena penasaran dengan rujak cingur porsi jumbo tersebut.
"Rujak cingur ini lagi trending. Jadi kita juga pengen tahu juga kayak apa sih rasanya," kata Halim, Senin (24/6/2019).
Menurutnya mahal atau tidaknya harga rujak cingur Rp 60.000 sangat relatif dan tergantung dari masing-masing orang.
"Untuk nanti ke depannya enak atau tidak, tergantung dari rasanya. Kalau ternyata enak, Insya Allah kita akan kembali lagi. Yang pasti sekarang ini kita ingin coba dululah. Karena penasaran pengen tahu saja," ujar dia.
Meski datang sejak pukul 08.00 WIB dan rujak cingur Bu Mella baru buka pukul 12.30, Halim mengaku tidak masalah karena ia mendapat nomor antrean pertama, sehingga bisa berbincang-bincang santai dengan para pembeli lainnya.
"Alhamdulillah dapat nomor antrean pertama. Kebetulan ini saya pesan empat bungkus untuk dimakan empat orang. Kayaknya untuk serdadu satu porsi habis meskipun ukurannya jumbo," kata Halim.
Marmilla atau Mella (43), mengakui bahwa dagangannya kini semakin laris.
Saat ini Bu Mella juga dibantu beberapa orang untuk berjualan karena banyaknya pembeli.
Menurut Mella, sudah beberapa hari terakhir ini ia menggunakan nomor antrean karena jumlah pembeli rujak cingur yang semakin banyak setiap harinya.
Baca: Motor yang Dikendarai Terjun ke Sungai Bilah, Yumi dan Dewi Belum Ditemukan
Baca: Puluhan Masyarakat di Kota Malang Nyatakan Sikap, Dukung Putusan MK hingga Salat Gaib untuk KPPS
"Biar lebih mudah dan enggak bingung, kita kasih nomor antrean. Alhamdulillah setelah viral rujak cingur saya semakin laris. Sampai antri-antri," ucapnya.
Ia pun berencana untuk pindah tempat berjualan.
Saat ini, Mella masih mencari tempat yang luas dan bisa dikontrakkan.
Apalagi pembeli rujak cingurnya rata-rata menggunakan mobil. "Biar enggak mengganggu jalan juga, saya mau pindah cari kontrakan yang muat untuk puluhan mobil," imbuhnya.
Di sisi lain, Mella meyakini ada hikmah di balik viralnya rujak cingur seharga Rp 60 ribu untuk satu porsi racikannya.
"Semua itu ada hikmahnya, di balik itu ada hikmahnya," kata Mella sembari mengulek rujak di meja lapak dagangannya kepada reporter Tribun Jatim (grup surya.co.id), Rabu (12/6/2019).
Mella mengatakan, selain pelanggan yang datang, beberapa orang yang baru mengerti rujak cingurnya datang untuk membeli.
Meski sempat satu hari tutup lantaran ditertibkan Satpol PP, Mella mengatakan banyak yang menanyakan dagangannya.
Baca: Gerindra Bantah Prabowo Bertemu Kepala BIN di Bali, Ini Penjelasannya
Baca: Puluhan Masyarakat di Kota Malang Nyatakan Sikap, Dukung Putusan MK hingga Salat Gaib untuk KPPS
"Saya ditelepon orang-orang, pesanan. Pelanggan banyak, yang beli antre-antre," katanya.
Mella juga mengaku ia telah beberapa kali mengubah harga dagangannya.
Mella mengatakan sudah selama 20 tahun berjualan di sekitar Jalan Raya Wiguna Timur Surabaya.
Semula harga rujak cingur miliknya seharga Rp 7.500 untuk satu porsi.
Seiring bertambahnya tahun, Mella kerap menaikkan harga rujak tersebut.
"Sudah 20 tahun lebih mulai harga 7.500, naik Rp 15.000, Rp 30 ribu, sebelum ini harganya Rp 55 ribu, sudah agak lama Rp 60 ribu," kata Mella.
Selama 20 tahun, Mella bercerita sempat beberapa kali ganti rombong jualan lantaran pernah ditabrak mobil maupun dirobek banner jualannya.
Lapak dagangan Mella juga telah dua kali ditertibkan Satpol PP, selain karena keluhan harga juga karena berjualan di area yang dilarang yaitu jalan umum.
Namun, Mella mengaku tidak takut ditinggal pelanggan lantaran yakin harga tersebut menentukan kualitas racikan bumbu dan pelengkap rujak cingur miliknya dibanding yang lain.
"Pasti kaget cingurnya banyak, petis bumbunya juga tidak pahit. Yang penting enak," kata wanita asal Surabaya.
Baca: Gibran Rakabuming Kecewa Namanya Dilupakan William Gozali, Kaesang Pangarep Malah Kegirangan
Baca: Hadir di Persidangan, Mbah Mijan Terawang Aura dan Kemungkinan Bebas Kriss Hatta
Naiknya harga penjualan rujak cingur menurutnya seiring dengan naiknya harga bahan rujak ditambah dengan porsi bumbu maupun cingur.
"Rujak cingur, rujak manis dan rujak colet Rp 60 ribu. Ada lontong mie Rp 15 ribu, es kopyor Rp 5 ribu. Cingur itu mahal, saya kasih porsi banyak, petis bumbunya ada dua juga" katanya.
Sempat diteror
Sejak kisahnya viral, dirinya menerima berbagai pesan singkat yang berisikan kalimat negatif dari nomor tak dikenal.
"Sejak kemarin ada yang SMS saya tulisannya 'ta*k', terus ada SMS lainnya yang tanya-tanya rujak saya harga Rp 60 ribu," katanya saat ditemui TribunJatim di kediamannya di Kawasan Gunung Anyar, Selasa (11/6/2019).
"Nomor yang meneror aku itu banyak," lanjutnya.
Mila mengungkap, terkadang ada beberapa orang tak dikenal dirinya mengolok-olok dirinya dengan cara menelepon langsung ke ponselnya.
Seingatnya, bila dihitung sejak Senin (10/6/2019) kemarin hingga Selasa (11/6/2019), terhitung ada sekitar 20 kali panggilan yang ia sempat terima.
"Pas saya telpon itu macam-macam, ada yang mengolok-olok dengan suara haaaaa haaaaa," katanya.
Berbagai macam panggilan yang mengintimidasi itu terjadi berkali-kali.
Bahkan tak mengenal waktu, kadang pagi hari saat dirinya sedang sibuk melayani pembeli rujak, dan tak jarang saat malam hari.
"Ini SMS ada semua. Panggilan tak terjawab juga banyak. Kadang pake nomor yang gak muncul," tukasnya.
Bahkan, senin (10/6/2019) kemarin, beberapa perkakas lapak jualan rujaknya di pinggir Jalan Raya Wiguna Timur, Gunung Anyar Tambak, Gunung Anyar, Surabaya, sempat porak-poranda.
"Pas paginya aku mau jualan, aku kaget kok dibuangin semua ke sungai, beberapa gelas pecah, meja patah, dan banner warungku disobek-sobek," ucap ibu satu anak dan satu cucu itu.
Baca: Tak Disangka, Sadio Mane Pernah Minggat dari Rumah Demi Sepak Bola
Baca: Datangkan Psikiater untuk Pastikan Kondisi Kejiwaan Pembanting Anak Kandung Hingga Tewas
Ia menduga, pihak-pihak yang memviralkannya yang membuat semua peristiwa ini terjadi.
"Tahunya saya hari Senin, tapi ada saksi orang pegawai toko swalayan yang ngomong, pas cari makan jam 9 malam, itu mejanya masih ada, tapi pas jam 11 kembali, mejanya sudah rusak parah," jelasnya.
Mila menduga, para peneror itu adalah empat orang pembelinya yang sempat merekam dan menyebar rekaman videonya ke media sosial.
"Ya 4 orang itu, siapa lagi emangnya, saya gak pernah punya musuh, sebelum viral gak pernah ada," katanya.
"Aku yakin 4 orang itu yang bikin onar, aku gak menduga ke orang lain, karena orang itu yang merekam video," tambahnya.
Mila mengaku masih ingat betul sosok keempat orang pembeli yang diduga meneror dirinya.
Keempat orang itu, sempat makan rujak cingur di lapaknya pukul 15.00 WIB, Sabtu (8/6/2019) kemarin.
"Mereka datang, satu gondrong kurus, satu tinggi besar, dua orang lainnya kecil-kecil, naik mobil Avanza plat B," jelasnya.
Lantaran berbagai macam teror yang dialami, Mila merasa terganggu.
Ia berencana melaporkan, hal tersebut ke pihak berwajib.
"Hari ini saya mau lapor ke Polsek Rungkut.
Orang kayak gitu memang harus dituntut balik kalau tidak dituntut balik maka akan terus kurang ajar," tandasnya. (Kontributor Surabaya, Ghinan Salman)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Laris, Pembeli Rujak Cingur Viral Seharga Rp 60.000 Gunakan Nomor Antrean ",