Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bupati Teluk Wondama Buka Suara soal Meninggalnya Mantri Patra saat Mengabdi di Pedalaman Papua

Bupati Teluk Wondama buka suara soal meninggalnya tenaga Mantri Patra saat bertugas di Kampung Oya, Distrik Naikere, Teluk Wondama, Papua Barat.

Editor: Fitriana Andriyani
zoom-in Bupati Teluk Wondama Buka Suara soal Meninggalnya Mantri Patra saat Mengabdi di Pedalaman Papua
Facebook Hendrik Mambor/Ros Milka Kamna
Bupati Teluk Wondama buka suara soal meninggalnya tenaga Mantri Patra saat bertugas di Kampung Oya, Distrik Naikere, Teluk Wondama, Papua Barat. 

Pihak Dinkes dan bupati kemudian memerintah untuk melakukan penjemputan dengan helikopter.

Patra Marinna Jauhari
Patra Marinna Jauhari (DOK PRIBADI/REPRO)

Baca: Isi Pesan Terakhir Mantri Patra Sebelum Ajal Menjemputnya Saat Bertugas di Pedalaman Papua Barat

Baca: Mantri Patra Dianugerahi Gelar Pahlawan Kemanusiaan, Pelayat Berjubel Mengantar dengan Tangisan

Namun, rencana tersebut tak juga dilakukan lantaran helikopter yang akan menjemput mantri Patra, sudah terikat kontrak dengan pihak lain.

"Sayangnya saat itu helikopter yang biasa digunakan Pemkab Wondama tidak bisa digunakan karena sudah terikat kontrak dengan pihak lain," ucapnya.

Mengupayakan evakuasi mantri Patra, Pemkab Wondama akhirnya mendapatkan helikopter milik PT Intan Angkasa Nabire, Rabu (19/6/2019).

Melakukan pematangan, rencana penjemputan mantri Patra awalnya akan dilakukan Kamis (20/6/2019).

"Informasi meninggalnya mantri Patra diterima Suster Sofia Wamafma, bidan di Puskesmas Naikere tanggal 21 Juni 2019 pukul 12.00 WIT. Keesokan harinya helikopter mendarat dari Nabire di Wasior dan kemudian menjemput jenazah mantri Patra di Kampung Oya," ucap Bupati.

Mantri Patra
Mantri Patra (Facebook Hendrik Mambor/ Twitter @jayapuraupdate)

Jenazah Tak Dibawa ke Kampung Halaman

Berita Rekomendasi

Lebih lanjut, Bernadus menjelaskan bahwa kondisi jenazah mantri Patra sudah tidak memungkinkan untuk dibawa ke kampung halaman.

Untuk itu, Pemkab Wondama melakukan komunikasi dengan keluarga agar pemakaman dilakukan di Wondama saja.

Dijelaskan olehnya, pihak Pemkab menanggung semua biaya perjalanan keluarga dari mantri Patra.

Pemakaman mantri Patra kemudian dilakukan Senin (24/6/2019) dengan pelepasan resmi sekaligus memberikan kenaikan Anumerta.

Sebelumnya, keluarga korban sangat berharap agar jenazah mantri Patra bisa dipulangkan ke kampung halaman, di Palopo, Sulawesi Selatan.

Baca: Kisah Mantri Patra Dibiarkan Wafat di Pedalaman Papua, Tak Kunjung Dijemput, Rekan Pulang Duluan

Baca: Kehabisan Makanan serta Obat, Mantri Patra Meninggal, Berjuang demi Warga Pedalaman Papua

"Keluarga besar inginnya jenazah di makamkan di Palopo karena keluarga besar semua ada di sana," jelas saudara mantri Patra, Arisandi dikutip dari TribunTimur, Senin (24/6/2019).

Meski begitu, Arisandi menjelaskan bahwa pemulangan jenazah Mantri Patra nihil, lantaran ditolak oleh pihak Bandara Manokwari.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas