Penyesalan Bupati Wondama Tak Tepat Waktu Jemput Mantri Patra, Pihak Keluarga Beri Tanggapan
Bupati Teluk Wondama, Bernadus Imburi, menyampaikan penyesalannya lantaran terlambat menjemput Mantri Patra hingga akhirnya meninggal dunia.
Editor: Dimas Setiawan Hutomo
Bupati Wondama, Benardus Imburi, mengungkap penyesalan lantaran terlambat memberikan penanganan dan menjemput jenazah Mantri Patra. Keluarga beri tanggapan.
TRIBUNNEWS.COM - Bupati Teluk Wondama, Bernadus Imburi, menyampaikan penyesalannya lantaran terlambat menjemput Mantri Patra hingga akhirnya meninggal dunia.
Jenazah Mantri Patra telah dimakamkan pada Senin (24/06/2019) kemarin di pemakaman umum Wasior Kampung.
Upacara pemakaman Mantri Patra diawali dnegan pemberian piagam penghargaan atas jasa dan pengorbanannya sebagai petugas kesehatan di pedalaman Wondama.
Penghargaan tersebut disampaikan langsung oleh Bupati Wondama, Bernadus Imburi, dalam acara pelepasan jenazah Mantri Patra di Pemda pada pihak keluarga.
• Bupati Wondama Ungkap Fakta Wafatnya Mantri Patra di Pedalaman, Beberkan Alasan Terlambat Jemput
Ratusan rekan sesama petugas medis, pejabat pemda, dan masyarakat umum ikut memberikan penghormatan terakhir kepada Mantri Patra.
Melansir dari Antara, tiga kerabat dekat Mantri Patra juga datang ke prosesi pemakaman yang didatangkan oleh Pemkab Wondama dari kampung halamannya di Palopo, Sulawesi Selatan.
Dengan suara bergetar, Bernadus melepas jenazah pria bernama lengkap Patra Kevin Marinnha Jauhari tersebut.
"Saya melepas jenazah Patra Kevin Marinnha Jauhari yang boleh kita sebut pahlawan kemanusiaan di daerah ini," ucap Bernadus dengan suara bergetar.
• Mantri Patra Dibiarkan Wafat Hingga 4 Hari di Pedalaman, Tak Kunjung Dijemput, Rekan Pulang Duluan
Bernadus menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya atas jasa dan perjuangan Mantri Patra yang tulus memberikan pelayanan medis di Wondama hingga ajal menjemput.